dc.description.abstract | Pada umumnya pembelajaran matematika di sekolah masih berpusat pada
guru dan siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil
wawancara peneliti dengan guru bidang studi matematika di SMP Negeri 12
Jember diperoleh informasi bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran
matematika. Akibatnya rata-rata hasil belajar siswa masih berada di bawah
Standar Ketuntasan Minimal (SKM) yang ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengkaji pelaksanaan pembelajaran metode IMPROVE berbantuan
soal cerita model Polya, aktivitas siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa dengan
penerapan metode IMPROVE berbantuan soal cerita model Polya pada materi
aritmatika sosial. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 12
Jember tahun pelajaran 2011/2012. Pengambilan data dimulai pada tanggal 17
November 2011 sampai dengan 1 Desember 2011.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Model skema yang
digunakan adalah model skema penelitian tindakan Hopkins dan dilaksanakan
sebanyak dua siklus. Berdasarkan model skema penelitian tindakan Hopkins maka
dikembangkan desain penelitian menggunakan prosedur kerja dari tindakan
pendahuluan, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pada setiap akhir
siklus diberikan tes akhir untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi
yang telah dipelajari. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisa
data merupakan cara yang paling menentukan untuk menyusun dan mengolah data
yang terkumpul, sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran metode IMPROVE
berbantuan soal cerita model Polya pada materi aritmatika sosial kelas VII B SMP
Negeri 12 Jember tahun pelajaran 2011/2012 dapat meningkatkan aktivitas siswa
dan hasil belajar siswa. Hal ini bisa dilihat dari hasil observasi aktivitas siswa dan
guru yang meningkat dari pembelajaran pertama sampai pembelajaran keempat.
Pada pembelajaran pertama diperoleh rata-rata persentase aktivitas siswa sebesar
56,94%, pembelajaran kedua sebesar 59,86%, pembelajaran ketiga sebesar
67,10%, dan pada pembelajaran keempat sebesar 75,30%. Sedangkan untuk
persentase aktivitas guru pada pembelajaran pertama diperoleh 80%,
pembelajaran kedua 90%, pembelajaran ketiga 90%, dan pembelajaran keempat
95%. Selain itu, hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I
ke siklus II. Persentase ketuntasan belajar siswa meningkat pada siklus I diperoleh
60,52% meningkat menjadi 84,21% pada siklus II. Berdasarkan hasil wawancara
terhadap siswa menunjukkan bahwa siswa menyukai pembelajaran yang
diterapkan, yaitu pembelajaran metode IMPROVE berbantuan LKS soal cerita
model Polya.
Kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan bahwa pembelajaran
metode IMPROVE berbantuan LKS soal cerita model Polya cukup efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada Aritmatika sosial. Hal ini terlihat dari
peningkatan persentase hasil belajar siswa pada tiap siklusnya. | en_US |