dc.description.abstract | Kebudayaan megalitik di Kecamatan Sumbermalang tersebar di 3 desa yaitu
Desa Plalangan, Desa Tlogosari, Desa Baderan, dan Desa Tamansari. Dari data
yang didapat dari hasil Kegiatan Dokumentasi dan Registrasi Suaka Peninggalan
Sejarah dan Purbakala Jawa Timur tahun 1988 beserta hasil dari penelitian yang
dilakukan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional tahun 1999, ditemukan adanya
perbedaan data jumlah tinggalan kebudayaan megalitik. Perbedaan ini juga
muncul ketika membandingkan data daftar cagar budaya Kabupaten Situbondo
pada tahun 2018. Selain dari perbedaan data di atas, alasan lain penelitian ini
dilakukan karena fokus penelitian sebelumnya meliputi dua desa, yaitu Desa
Plalangan dan Desa Tlogosari. Kurangnya perhatian dari para pemangku
kepentingan menyebabkan adanya perbedaan data dan berdampak pada
kelestarian benda cagar budaya di Kabupaten Situbondo.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana
karakteristik lingkungan fisik tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik di
Kecamatan Sumbermalang dan berapakah jumlah tinggalan-tinggalan arkeologis
kebudayaan megalitik di Kecamatan Sumbermalang Situbondo ? Bagaimana
sebarannya? (2) Apa sajakah jenis serta fungsi dari tinggalan-tinggalan arkeologis
kebudayaan megalitik itu ? (3) Bagaimanakah konsepsi kepercayaan yang
melandasi pembuatan kebudayaan megalitik di Sumbermalang Kabupaten
Situbondo?.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginventarisir tinggalan-tinggalan
arkeologis kebudayaan megalitik Kecamatan Sumbermalang. Juga untuk
menganalisis pola sebaran, jenis dan fungsi tinggalan arkeologis yang ditemukan,
sekaligus merekonstruksi kehidupan masyarakat pendukung kebudayaan
megalitik di Kecamatan Sumbermalang Kabupaten Situbondo.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dengan tahapan
sebagai berikut: (1) pengumpulan sumber (heuristik), (2) kritik, (3) interpretasi,
(4) historiografi. Hasil dari pembahasan adalah sebagai berikut : (1) menurut data
di lapang dan data yang sudah dimiliki oleh peneliti, tinggalan kebudayaan
megalitik di Kecamatan Sumbermalang berada di daerah perbukitan dengan
jumlah tinggalan 24, tersebar di 3 desa yaitu Desa Plalangan, Desa Tlogosari, dan
Desa Baderan. Tipologi dari ke 24 tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik
sebanyak 7 jenis yaitu : punden berundak, sarkofagus, tinggalan diduga bilik batu,
objek di duga menhir,lumpang batu, perigi batu dan monolit. Tinggalan
arkeologis di Kecamatan Sumbermalang belum pernah di uji karbon, oleh karena
itu tidak diketahui usia dari para tinggalan ini. (2) sistem kepercayaan yang
dimiliki oleh masyarakat pendukung kebudayaan megalitik di Kecamatan
Sumbermalang adalah anchestor-worship. Ada dua konsepsi dasar dari
kepercayaan ini yang sesuai dengan tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik di
Kecamatan Sumbermalang. Pertama bahwa kematian tidak membawa perubahan
besar terhadap martabat seseorang yang sudah mati. Kedua, bahwa roh nenek
moyang/seseorang yang telah meninggal tidak lah lenyap di saat kematian itu
datang, melainkan pergi ke dunia roh nenek moyang dan mereka tetap abadi.
Konsepsi berdampak pada pembuatan wadah kubur, bekal kubur, serta arah hadap
dari wadah kubur tersebut.
(3) Tidak diketahui secara jelas terkait pola hunian dari masyarakat
pendukung kebudayaan megalitik di Kecamatan Sumbermalang. Hal ini
disebabkan tidak adanya temuan benda megalitik seperti landasan batu dan tidak
adanya bekas dari bahan bangunan (kayu atau bambu). Namun mereka sudah
mengenal pola hunian menetap dengan alasan bahwa mereka tidak akan tinggal
jauh dari benda-benda megalitik yang mereka buat. Diakrenakan telah hidup
menetap, mereka tentunya telah berhasil mengolah lahan di sekitar mereka. Hal
Penemuan perigi batu dan lumpang batu menjadi bukti bahwa mereka masyarakat
pertanian. Selain telah mengenal pola hunian menetap, sistem sosial-ekonomi dan
budaya mereka kompleks. Selain telah mengenal diferensiasi sosial dan
stratifikasi sosial. Mereka juga merupakan masyarakat yang memiliki semangat
gotong royong yang tinggi.
Dari pembahasan yang telah dijelaskan oleh peneliti, dapat disimpulkan
bahwa kebudayaan megalitik Kecamatan Sumbermalang Kabupaten Situbondo
berjumlah 24 tinggalan dan memiliki 7 jenis kebudayaan megalitik berupa punden
berundak, perigi batu, sarkofagus, objek diduga menhir, objek diduga bilik batu,
lumpang batu, dan monolit. Kehidupan sosial-ekonomi dan budaya masyarakat
pendukung kebudayaan megalitik Kecamatan Sumbermalang terbilang kompleks.
Mereka telah mengenal pola hunian menetap, serta memiliki kepercayaan
ancestor worship.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti berharap pihak-pihak terkait segera
melakukan pendataan ulang terkait benda-benda cagar budaya di wilayah
Kabupaten Situbondo. Serta adanya sanksi tegas terhadap para penggali liar yang
telah merusak benda cagar budaya. | en_US |