dc.contributor.author | JANNAH, Miftaqul | |
dc.date.accessioned | 2023-09-26T07:05:26Z | |
dc.date.available | 2023-09-26T07:05:26Z | |
dc.date.issued | 2019-06-15 | |
dc.identifier.nim | 192310101049 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117979 | |
dc.description | Finalisasi oleh Taufik Tgl 26 September 2023 | en_US |
dc.description.abstract | Hospitalisasi merupakan suatu proses yang terencana serta darurat yang mewajibkan anak untuk menginap serta melakukan perawatan ataupun terapi hingga anak tersebut dinyatakan sembuh dan dapat kembali ke rumahnya. Hospitalisasi merupakan sebuah peristiwa yang tidak mengenakkan bagi anak dan keluarga pasien. Hospitalisasi menyebabkan anak serta keluarga menjadi cemas dan tidak nyaman akan krisis situasi yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat kecemasan yang terjadi pada pengasuh anak yang mengalami hospitalisasi di wilayah pertanian Jember . Penelitian ini menggunakan model penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 90 responden yang terdiri dari pengasuh anak yang mengalami hospitalisasi di RSD dr. Soebandi Jember. Pengumpulan data menggunakan kuisioner tentang kecemasan yaitu State Trait Anxiety Inventory (STAI). Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu 67,8 %, mayoritas usia responden adalah usia 36-45 tahun sekitar 36,7 %, sebagian besar responden bekerja sebagai wiraswasta yang meliputi pedagang, pengusaha, serta peternak sebanyak 25,6 %, mayoritas tingkat ekonomi yang dimiliki oleh responden adalah Rp. 500.000 – Rp. 999.000 serta Rp. 1.000.000. Rp. 1.500.000 yaitu 30,0 %, status perkawinan responden yang sudah menikah 100%, serta mayoritas tingkat pendidikan responden adalah sekolah menengah atas (SMA) sebanyak 40,0 %. Tingkat kecemasan pengasuh anak yang mengalami hospitalisasi yang dialami oleh responden adalah kecemasan sedang sebanyak 46,7 % dan kecemasan berat yaitu sebanyak 53,3 %. Ternyata tingkat stres yang terjadi pada pengasuh atau orang tua sangat besar. Hal ini kemungkinan diakibatkan oleh perawatan yang terlalu fokus pada anak. Peran perawat sebagai care giver sebagai pemberi intervensi yang terapeutik dan edukator dibutuhkan untuk meminimalisir adanya stress serta kecemasan berlebih. | en_US |
dc.description.sponsorship | Ira Rahmawati S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Kep.An
Ns. Eka Afdi Septiyono, S.Kep., M.Kep | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Keperawatan | en_US |
dc.subject | KECEMASAN | en_US |
dc.subject | STRESS | en_US |
dc.subject | PENGASUH | en_US |
dc.subject | HOSPITALISASI | en_US |
dc.title | Gambaran Tingkat Stress Pengasuh pada Anak yang Mengalami Hospitalisasi di Wilayah Pertanian Jember | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Ilmu Keperawatan | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Ira Rahmawati S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Kep.An | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Ns. Eka Afdi Septiyono, S.Kep., M.Kep | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_ratna_juli_2023_14 | en_US |
dc.identifier.finalization | Taufik | en_US |