Peningkatan Hasil Belajar Menulis Cerita Pendek Melalui Model Team Game Tournament pada Siswa Kelas IX MTs Sunan Ampel Sukorambi Jember

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan siswa kelas IX MTs Sunan Ampel Sukorambi Jember dalam menulis cerita pendek. Hal ini disebabkan karena metode mengajar yang dilakukan oleh guru masih konvensional. Oleh karena itu, perlu dilakukan perlu dilakukan strategi untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu strategi yang dapat dilakukan yaitu pembelajaran menulis cerita pendek menggukan model Team Game Tournament. Berdasarkan uraian tersebut, masalah yang diteliti yaitu proses penerapan model pembelajaran Team Game Tournament yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar menulis cerita pendek pada siswa kelas IX MTs Sunan Ampel Sukorambi Jember dan Peningkatan hasil belajar menulis cerita pendek pada siswa kelas IX MTs Sunan Ampel Sukorambi Jember setelah menggunakan model Team Game Tournament. Rancangan penelitian dan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX MTs Sunan Ampel Sukorambi Jember. Teknik Pengumpulan data menggunakan observasi, dan tes. Data dalam penelitian ini berupa kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa langkah-langkah pembelajaran menulis cerpen yang dilakukan oleh guru dan siswa. Data kuantitatif berupa nilai tes menulis cerpen. Sumber data kualitatif yakni proses pembelajaran menulis cerpen pada siklus I dan siklus II. Sumber data kuantitatif yakni hasil tes siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes yang berupa menulis cerpen dan nontes yang berupa hasil observasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses penerapan model TGT yang dilakukan oleh guru pada siklus I dan II yaitu penyampaian materi, pembagian kelompok secara acak oleh guru, kegiatan diskusi kelompok, kegiatan permainan antar kelompok, mengerjakan tes menulis cerpen secara individu. Hasil belajar menulis cerita pendek setelah menggunakan model Team Game Tournament mampu meningkatkan hasil belajar siswa, dengan rata-rata yang diperoleh pada prasiklus yaitu 56 dan pada siklus I menjadi 68, atau naik sebesar 33%. Pada Siklus II rata-rata nilai siswa sebesar 79 atau naik sebesar 75% dari prasiklus. Peningkatan yang dialami oleh siswa tidak hanya nilai belajar, melainkan siswa lebih mampu menulis cerpen secara runtut, psikologi siswa dalam belajar meningkat, dan siswa mampu mengembangkan imajinasi bahkan kreativitas menulis cerpen. Saran-saran yang dapat diberikan yakni guru diharapkan mampu memonitoring dan memberikan arahan secara intensif supaya hasil belajar siswa jauh lebih meningkat serta menggunakan berbagai media pembelajaran yang menarik untuk siswa serta mendukung kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dapat memilih model atau metode yang menarik pada proses pembelajaran, siswa MTs Sunan Ampel dapat lebih bersemangat dan aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian menggunakan metode TGT diharapkan mampu memonitoring dan memberikan arahan secara intensif agar hasil belajar siswa jauh lebih meningkat.