Konflik Agraria Antara Masyarakat Desa Sumberagung dengan PT Bumi Sukses Indo di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015-2020

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan permasalahan antara lain meliputi latar belakang, sebab-musabab dan dampak terjadinya konflik dalam masyarakat Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi mengenai eksplorasi dan eksploitasi tambang emas di Gunung Tumpang Pitu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Pendekatan yang digunakan pada penelitian adalah pendekatan sosiologi dan teori yang digunakan adalah teori konflik oleh Lewis Coser. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik yang terjadi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran karena adanya eksploitasi tambang emas oleh PT Bumi Sukses Indo di Gunung Tumpang Pitu. Alasan penolakan terkait aktivitas tambang yaitu adanya pertimbangan bahwa kegiatan tersebut akan merusak Gunung Tumpang Pitu yang merupakan benteng alami yang melindungi pemukiman masyarakat dari terpaan angin Samudera Hindia. Pertambangan dianggap dapat membahayakan keberlangsungan hidup masyarakat karena dianggap dapat membuat mereka rentan terhadap bencana. Dampak konflik meliputi, ditangkapnya beberapa masyarakat Desa Sumberagung yang diduga sebagai provokator demo, terpecahnya masyarakat Sumberagung menjadi dua kubu, yaitu pro dan kontra, adanya kerugian material dan non materil akibat aksi demo dan adanya perubahan kontur pada Gunung Tumpang Pitu akibat aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT BSI. Upaya penyelesaian konflik dilakukan dengan cara mediasi dan PT BSI mengambil inisiatif melalui kegiatan sosial Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka penyelesaian konflik pada masyarakat Desa Sumberagung. Kata kunci: eksploitasi, gunung tumpang pitu, konflik, pertambangan, sumberagung