Show simple item record

dc.contributor.authorPRASTYANTOKO, Kukuh Jalu
dc.date.accessioned2023-08-23T22:38:58Z
dc.date.available2023-08-23T22:38:58Z
dc.date.issued2023-05-17
dc.identifier.nim192520102001en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117710
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_juni_2023_22 Finalisasi repositori 24 Agustus 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractDemam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sering terjadi di seluruh wilayah tropis dan subtropis di dunia. Semua wilayah Indonesia berisiko terjangkit demam berdarah, terkecuali wilayah dengan ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut. Sesuai data Dinas Kesehatan Jawa Timur selama Januari sampai 22 Juni 2020 kejadian Demam Berdarah mencapai 5.733 kasus. (KEMENKES, 2020) Dan Kabupaten Jember menempati urutan kedua dengan daerah dengan tingkat infeksi demam berdarah tertinggi di Jawa Timur. data DINKES Kabupaten Jember mencatat tahun 2018 berjumlah 389 kasus, tahun 2019 berjumlah 988 kasus, dan tahun 2020 berjumlah 945 kasus, dan yang paling banyak tahun 2019 dan yang tertinggi pada Kecamatan Kaliwates 98 kasus, Kecamatan Sumbersari 120 kasus, dan Kecamatan Patrang 109 kasus. (DINKES Kab.Jember, 2020). Sehingga perlu Membuat peta digital, memprediksi, serta menganalisis wilayah wilayah yang memiliki tingkat kasus demam berdarah paling tinggi pada Kab. Jember secara digital berdasarkan factor cuaca dan geografis, kepadatan nyamuk, dan sosial budaya masyarakat. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik dan dengan rancang bangun penelitian Cross Sectional. studi ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus memetakan secara digital pergerakan nyamuk demam berdarah yang dilihat dari nilai kepadatan nyamuk HI (House Index) dan teknik spasial Buffer Zone yang dapat melihat daerah atau wilayah yang menjadi risiko penularan penyakit demam berdarah yang juga dipadukan dengan faktor cuaca dan geografi, serta sosial budaya masyarakat menggunakan software Quantum GIS. Hasil penelitian dan analisa spasial datri peta digital kondisi cuaca dan geografi yang dimiliki oleh ketiga Kecamatan tersebut memiliki risiko penularan demam berdarah yang cukup tinggi karena suhu, kelembapan, curah hujan cukup tinggi. Faktor lingkungan rumah juga dapat menjadi kunci dari meningkatnya jumlah jentik nyamuk Aedes aegypty yang dapat berkembang biak di suatu lingkungan tertentu. Kemudian nilai HI untuk ketiga kecamatan tersebut adalah 6-7 yaitu kepadatan nyamuknya masuk kategori tinggi. Kemudian untuk analisis spasial buffer zone nyamuk Aedes aegypti memiliki jarak terbang 200 meter menurut CDC, sehingga daerah yang memiliki jangkauan tersebut dapat menjadi daerah risiko dari nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah. Pada penelitian ini juga menggunakan uji regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh sosial budaya masyarakat terhadap kepadatan nyamuk pada 3 Kecamatan tersebut. Pada beberapa variabel budaya yaitu pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga menghasilkan nilai α >0,05 hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dukungan keluarga bukan faktor yang penting dalam resiko angka kesakitan demam berdarah, sedangkan variabel tindakan dan dukungan tokoh masyarakat menghasilkan nilai α <0,05 hal ini merupakan faktor yang penting dalam resiko angka kesakitan demam berdarah. Kesimpulan penelitian ini adalah visualisasi peta digital pada faktor cuaca dan geografi menjadi faktor yang dapat meningkatkan resiko meningkatnya angka kesakitan demama beradarah pada 3 Kecamatan di Kabupaten Jember. Keadaan lingkungan pada 3 Kecamatan tersebut juga dapat mempengaruhi tingkat kejadian demam berdarah. Karena lingkungan memegang peranan penting nyamuk penyebab demam berdarah untuk bereproduksi. serta kepadatan penduduknya juga paling tinggi, sehingga nyamuk Aedes aegypty memiliki habitat yang ideal di 3 Kecamatan tersebut termasuk dengan jarak terbang nyamuk yang efisien yaitu 200 meter di 3 Kecamatan tersebut sehingga aktivitas nyamuk untuk menginfeksi manusia menjadi mudah. Nilai HI pada 3 Kecamatan tersebut masuk dalam kategori tinggi yaitu berada pada nilai 6-7. Serta beberapa faktor sosial budaya masyarakat yang terdiri dari tindakan, dan dukungan tokoh masyarakat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap resiko tingkat demam berdarah pada 3 Kecamatan di Kabupaten Jember. Tetapi beberapa faktor sosial budaya seperti pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga tidak signifikan terhadap resiko tingkat demam berdarah pada 3 Kecamatan tersebut.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes. Dosen Pembimbing Anggota : Prof. Dr. Saiful Bukhori, S.T., M.Kom.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectPEMETAAN DIGITALen_US
dc.subjectGISen_US
dc.subjectAEDES AEGYPTIen_US
dc.subjectLINGKUNGAN FISIKen_US
dc.subjectLINGKUNGAN BUDAYAen_US
dc.titlePemetaan Digital Pergerakan Nyamuk Demam Berdarah Terhadap Faktor Cuaca, Kepadatan Nyamuk, dan Budaya Masyarakat Di Kabupaten Jemberen_US
dc.typeTesisen_US
dc.identifier.prodiIlmu Kesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes.en_US
dc.identifier.pembimbing2Prof. Dr. Saiful Bukhori, S.T., M.Kom.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_juni_2023_22en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record