Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Vee Map Terhadap Kemampuan Scientific Reasoning dan Sikap Ilmiah Siswa SMA pada Materi Suhu dan Kalor

Abstract

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan berdampak signifikan terhadap sistem pendidikan global pada era globalisasi ini. Akibatnya muncul persaingan pada bidang pendidikan. Namun, banyak dari teknologi yang semula digunakan sebagai alat dan sumber belajar dalam proses pembelajaran disalahgunakan. Hal ini mengurangi kemampuan bernalar dan sikap ilmiah siswa. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru fisika di SMA Negeri Lumajang mengatakan bahwa siswa dalam proses kemampuan penalaran ilmiah dan sikap ilmiah sudah pernah ada namun belum maksimal. Kebanyakan dari siswa sulit memahami konsep fisika dengan baik, dan terdapat kesalahan dalam menjelaskan secara ilmiah untuk klaim dan bukti yang ada. Penelitian ini diperlukan untuk mengetahui pengaruh kemampuan penalaran ilmiah dan sikap ilmiah pada sejumlah siswa dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan vee map. Terdapat 2 tujuan penelitian: pertama, mengkaji pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan vee map terhadap kemampuan scientific reasoning siswa SMA pada materi suhu dan kalor. Kedua, mengkaji pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan vee map terhadap sikap ilmiah siswa SMA pada materi suhu dan kalor. Penelitian ini merupakan penelitian true experiment dengan desain pretestposttest control group design. Pemilihan tempat penelitian ini menggunakan metode purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Pasirian, Kabupaten Lumajang, tahun ajaran 2022/2023. Populasi penelitian ini adalah kelas XI MIPA. Penentuan sampel menggunakan uji homogenitas terhadap populasi dari nilai ulangan harian materi fluida statis pada semester genap dengan menggunakan metode cluster random sampling. Sampel pada penelitian ini yaitu kelas XI MIPA 1 sebagai kelas kontrol dan XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa masing-masing sebanyak 35 siswa. Metode pengumpulan data penelitian ini yaitu wawancara, observasi, tes, angket, dan dokumentasi. Uji hipotesis dilakukan dengan teknik independent t-test, uji nonparametrik dengan uji Wilcoxon menggunakan software IBM SPSS 26. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah materi suhu dan kalor. Data kemampuan scientific reasoning yang diperoleh dilakukan uji normalitas. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal karena nilai Sig.< 0,05. Selanjutnya nilai kemampuan scientific reasoning dianalisis dengan uji nonparametrik menggunakan uji Wilcoxon. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan scientific reasoning pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil sikap ilmiah siswa diperoleh dari angket yang disebar pada kelas eksperimen dan kontrol. Hasil uji normalitas data sikap ilmiah menunjukkan data terdistribusi normal karena nilai Sig. 0,131 > 0,05 pada kelas kontrol dan nilai Sig. 0,072 > 0,05 pada kelas eksperimen. Selanjutnya dianalisis dengan uji independent sample t-test. Hasil uji Levene’s Test for Equality of Variances data sikap ilmiah menunjukkan data tersebut homogen karena nilai Sig. 0,508 > 0.05. Uji hipotesis menggunakan teknik independent sample t-test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 sehingga 𝐻0 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan yaitu, 1) terdapat pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan vee map terhadap kemampuan scientific reasoning fisika siswa SMA pada materi suhu dan kalor dan 2) terdapat pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan vee map terhadap sikap ilmiah siswa SMA pada materi suhu dan kalor.