dc.description.abstract | Kabupaten Jember menjadi penghasil komoditas kopi terbesar dan terbaik
di Indonesia khususnya di kopi robusta. Namun semakin berjalannya waktu
produksi kopi di Kabupaten Jember tampak semakin menurun, menurunnya
produktivitas kopi di Kabupaten Jember dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya: 1) luas lahan semakin sempit, 2) jumlah petani kopi menurun, 3)
keberlanjutan profesi petani kopi rendah. Mengikuti Peraturan Pemerintah UU
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
yaitu kurikulum pada semua jenjang dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah. Namun, pada kenyataannya di
sekolah masih jarang guru menggunakan bahan ajar yang berbasis potensi lokal
dalam proses pembelajarannya. Pendidikan di negara-negara maju sudah mulai
menerapkan konsep multidisiplin ilmu, yaitu pendidikan Science, Technology,
Enginering and Mathematics (STEM). Hal ini berhubungan dengan tuntutan
pendidikan abad 21 yang pada terapannya tidak bisa hanya diselesaikan dengan satu
disiplin ilmu saja. Integrasi aspek-aspek STEM tersebut dapat mendukung
peningkatan hasil belajar siswa di sekolah. Pendekatan yang dapat membantu siswa
untuk dapat bersaing di pendidikan abad 21 dengan menanamkan kemampuan
ilmiah pada siswa. Pendekatan STEM sedang banyak digunakan oleh peneliti yang
diintegrasikan dengan bahan ajar, inovasi dalam bahan ajar adalah diperlukan untuk
menghasilkan bahan ajar yang baik, salah satunya dengan mengembangkan bahan
ajar siswa tentang pendekatan STEM di sekolah. Aspek yang paling penting dan
dibutuhkan di abad 21 selain kemampuan dari STEM ialah unsur literasi sains.
kemampuan literasi sains berguna untuk membentuk siswa yang mampu berpikir
solutif untuk mengatasi permasalahan yang berkembang di lingkungan. Namun
pada kenyataanya di beberapa hasil penelitian terdapat hasil yang kurang. Oleh
karena itu perlu dikembangkan Buku Ajar IPA berbasis STEM Terintegrasi dan
Potensi Lokal Agroekosistem Kopi untuk meningkatkan kemampuan literasi sains
siswa SMP.
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah mengkaji validitas,
kemampuan literasi sains siswa, dan respon siswa dengan menggunakan Buku Ajar
IPA berbasis STEM Terintegrasi dan Potensi Lokal dalam pembelajaran IPA.
Penelitian dan pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian menurut
Branch yang meliputi analysis, design, develop, implement, dan evaluate.
Prosedur dari Branch dijabarkan sebagai berikut: (1) Pengumpulan data, (2)
desain produk, (3) validasi desain, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba
produk, dan (7) evaluasi produk. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan instrumen lembar angket validasi, instrumen tes, dan instrumen
lembar angket respon siswa. Teknik pengolahan data dilakukan ialah teknik
validasi, tes, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan
teknik persentase untuk mengetahui validitas buku ajar yang dikembangkan, teknik
persentase untuk mengukur kemampuan literasi sains siswa melalui N-gain melalui
tes, dan teknik percentage of agreement untuk mengukur respon siswa untuk
mengetahui kepraktisan buku ajar. Data yang diperoleh adalah data validasi ahli,
data pretest dan posttest, serta data respon siswa.
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan buku ajar IPA
menunjukkan hasil yang meningkat baik kemampuan literasi sains siswa. Rata-rata
pretest dan posttest kelas adalah 27,6 dan 83,4 dengan nilai N-Gain sebesar 0,77.
Analisis nilai pretest dan posttest tersebut menunjukkan kriteria tinggi yang artinya
bahwa hasil pembelajaran dengan penggunaan buku ajar IPA termasuk dalam
produk yang efektif untuk pembelajaran IPA.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah menghasilkan buku ajar IPA dalam
pembelajaran IPA berupa produk yang valid berdasarkan penilaian ahli, buku ajar
IPA efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi energi didasarkan pada nilai
pretest dan posttest siswa, dan buku ajar IPA praktis digunakan untuk siswa
berdasarkan hasil nilai angket respon siswa. | en_US |