dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar keempat dunia, dengan peran rata-rata sebesar 6,07 persen terhadap total hasil duniapada tahun 2018. Oleh sebab itu, Indonesia perlu mempertahankan posisinya dan mampu bersaing dengan negara eksportir kopi lainnya. Dengan cara meningkatkan ekspor kopi dengan mengidentifikasi produk kopi yang di ekspor. Produk ekspor kopi Indonesia bukan hanya dalam bentuk biji melainkan juga dalam bentuk bubuk. Ekspor biji kopi dan bubuk kopi memiliki pangsa pasar masing-masing. Adapun permintaan ekspor kopi tidak hanya dalam bentuk bubuk maupun biji, ada beberapa negara justru hanya mengimpor sekam dan kulit kopi. Produk kopi yang di ekspor berdasarkan kode Harmony System-nya. Ada 12 kategori produk kopi yang diekspor berdasarkan kode HS. Produk-produk kopi tersebut di ekspor ke 90 negara yang tersebar berdasarkan kawasannya, antara lain Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, Amerika Utara, Asia Barat, Asia Selatan dan Tenggara, Asia Timur, Australia dan Oceania, Eropa Barat dan Eropa Timur.
Salah satu bentuk strategi ekspor dengan melakukan identifikasi produk yang memiliki karakter berbeda. Dengan melakukan identifikasi produk, dapat memudahkan Indonesia untuk mengontrol jumlah stok, meminimalisir kekurangan maupun kelebihan stok, dan pemenuhan permintaan negara importir dapat disiapkan tepat waktu. Untuk mendapatkan data produk yang banyak tersebut bisa dengan melakukan analisis pada data transaksi ekspor kopi ke negara tujuan. Analisisa ini akan sangat membantu dalam peningkatan kualitas pelayanan ekspor terhadap negara importir serta penyediaan stok produk. Maka direkomendasikan sebuah metode analisis menggunakan model analisis RFM (Recency, Frequency, Monetary).
Hasil analisis data transaksi ekspor kopi Indonesia menggunakan model RFM dalam mengidentifikasi produk ekspor kopi Indonesia berdasarkan kode HS-nya selama periode 2011-2021 menunjukkan bahwa kategori produk ekspor kopi yang memiliki minat paling tinggi yaitu produk dengan kode HS 09011110 dengan deskripsi produk kopi arabika WIB atau Robusta OIB, tidak disangrai, dengan kafein (skor RFM 555).
Hasil analisis data transaksi ekspor kopi Indonesia menggunakan model RFM dalam mengidentifikasi produk ekspor kopi Indonesia berdasarkan pasar terbaiknya dari wilayah/regional masing-masing secara berurutan sebagai berikut, yaitu kategori produk Kopi Arabica WIB atau Robusta OIB, tidak disangrai, tanpa kafein terdapat pada negara Filipina (skor RFM 512); pasar terbaik dengan kategori produk Kopi Arabica WIB atau Robusta OIB, tidak disangrai, dengan kafein terdapat pada negara Amerika Serikat (skor RFM 555); pasar terbaik dengan kategori produk Sekam dan kulit kopi terdapat pada negara Taiwan (skor RFM 511); pasar terbaik dengan kategori produk Kopi selain Arabica WIB atau Robusta OIB, tidak disangrai, tanpa kafein terdapat pada negara Hong Kong (skor RFM 112); pasar terbaik dengan kategori produk Kopi selain Arabica WIB atau Robusta OIB, tidak disangrai, dengan kafein terdapat pada negara Singapura (skor RFM 522); pasar terbaik dengan kategori produk pengganti kopi yang mengandung kopi terdapat pada negara Timor Leste (skor RFM 513); pasar terbaik dengan kategori produk kopi, dipanggang, tanpa kafein, digiling terdapat pada negara Singapura (skor RFM 512); pasar terbaik dengan kategori produk kopi, dipanggang, tanpa kafein, tidak digiling terdapat pada negara China (skor RFM 512); pasar terbaik dengan kategori produk Kopi, dipanggang, dengan kafein, digiling terdapat pada negara China (skor RFM 552); pasar terbaik dengan kategori produk kopi, dipanggang, dengan kafein, tidak digiling terdapat pada negara Singapura (skor RFM 532); pasar terbaik dengan kategori produk kopi lainnya, tidak disangrai, tanpa kafein terdapat pada negara Malaysia (skor RFM 111); pasar terbaik dengan kategori produk kopi lainnya, tidak disangrai, dengan kafein terdapat pada negara Amerika Serikat (skor RFM 554). | en_US |