dc.description.abstract | Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi salah satu sektor yang mampu berkembang dengan pesat dan dapat menunjang perekonomian nasional sekaligus berperan besar di dalam pembangunan nasional adalah sektor perbankan. Menurut Kasmir (2011), Semakin maju suatu Negara maka semakin besar pula peranan perbankan dalam perekonomian negara tersebut. Dalam situasi pandemi Covid-19 fungsi intermediasi perbankan cenderung tidak optimal mengingat permintaan domestik cenderung melambat, baik konsumsi dan investasi sehingga mendorong rendahnya permintaan kredit perbankan. Meskipun demikian pemerintah, BI dan OJK berkoordinasi dan berupaya mengelola kondisi likuiditas perbankan mengingat dalam dua episode krisis yang dialami oleh perekonomian domestik, baik krisis keuangan Asia 1997-1998 dan krisis keuangan global 2008, likuiditas sektor keuangan khususnya perbankan perlu dikelola dalam kondisi yang sehat.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan bank pemerintah (BUMN) dan bank swasta nasional. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 8 perusahaan bank. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang bersifat komparatif, dengan menggunakan metode analisis time series dan rata-rata industri, variabel rasio keuangan yang digunakan yaitu, cr, pp, pta, der, tie, opm, npm, per, dan bvps. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan antara bank pemerintah (BUMN) dan bank swasta nasional dari variabel cr, pp, pta, der dan tie, sedangkan variabel opm, npm, per, dan bvps tidak terdapat perbedaan yang signifikan. | en_US |