Show simple item record

dc.contributor.authorTRAKOONRAKSA, Asma
dc.date.accessioned2023-07-27T07:59:42Z
dc.date.available2023-07-27T07:59:42Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.nim160110201082en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117353
dc.description.abstractTak Bai adalah kota di perbatasan Malaysia-Thailand, yang menjadi lokasi Insiden Tak Bai pada tahun 2004, yang memakan korban setidaknya 85 demonstran tewas. Insiden tersebut mengilhami Nusantara Band untuk menciptakan lagu dengan lirik yang berkaitan dengan konflik kebangsaan Thailand Selatan (Patani) tersebut. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan representasi dari pesan penderitaan yang akan disampaikan melalui tanda-tanda yang terdapat pada lirik lagu “13 Tahun Tragedi Tak Bai” dan “Tangisan Tak Bai”; 2) mendeskripsikan representasi dari pesan perjuangan yang akan disampaikan melalui tanda-tanda yang terdapat pada lirik lagu “Untuk Negeri”. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian ini berupa lirik lagu yang diambil dari situs Youtube dengan metode dokumentasi. Setelah diunduh, lagu tersebut ditranskripsi, dan diamati, kemudian diklasifikasi dan dianalisis. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah: 1) Membagi keseluruhan lirik lagu menjadi beberapa bait dan selanjutnya perbaris dipadankan ke dalam bahasa Indonesia; 2) peneliti membuat interpretasi dengan membagi keseluruhan lirik lagu menjadi beberapa baris dan bait, selanjutnya per bait akan dianalisis dengan menggunakan teori semiotika dari Saussure; 3) Unsur tersebut akan dipisahkan dan mempermudah peneliti melakukan interpretasi terhadap lirik lagu; 4) Pemisah antar bait tersebut akan memandu peneliti dalam melakukan intertekstual terhadap lirik lagu “13 Tahun Tragedi Tak Bai” dan “Tangisan Tak Bai”. Pesan Perjuangan dalam Lirik Lagu “Untuk Negeri” yang dikaitkan dengan realitas sosial pada saat sang pencipta menciptakan lagu tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa representasi pada lagu-lagu Tak Bai merupakan lirik lagu yang berkaitan dengan konflik kebangsaan Thailand Selatan (Patani). Sebagian lagu menggambarkan konflik yang berkepanjangan di daerah Thailand Selatan yang telah berlangsung lama. Konflik penguasaan atas wilayah bangsa Melayu oleh kerajaan Siam sampai saat ini mengakibatkan masih terjadinya gerakan separatisme di tiga provinsi mantan kerajaan Patani yaitu Provinsi Naratthiwat, Yala dan Pattani yang saat ini merupakan bagian dari Thailand yang tercantum dalam undang-undang. Dari lirik lagu “Tangisan Tak Bai” dan “13 Tahun Tragedi Tak Bai” pada representasi pesan penderitaan menurut pengarang ingin menceritakan bahwa kesedihan, kekejaman dan keganasan aparat Thai yang telah berbuat terhadap orang muslim patani, khususnya pengarang ingin mendalami kepada siksaan yang telah mereka lakukan terhadap orang muslim. Dari lirik lagu “Untuk Negeri” pada representasi pesan perjuangan merupakan suatu kewajiban negara untuk memenuhi, melindungi dan menghargai hak asasi manusia. Menurut fakta yang telah terjadi saat ini Thailand menghapuskan bahasa Melayu melalui sistem pendidikkan, maka dari situ kita mampu untuk membangkitkan kembali bahasa melayu yang pernah dipakai dalam pendidikan kembali menjadi bahasa melayu orang Patani seperti semula dan membudayakan pakaian baju kurong. Penyair menciptakan lagu “Tangisan Tak Bai” dan “13 Tahun Tragedi Tak Bai” untuk membuat masyarakat menjadi tahu bagaimana peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di masyarakat Patani terutama kepada pemuda-pemudi saat ini. Karya seni musik seperti ini dapat memudahkan masyarakat dalam mendalami peristiwa-peristiwa tersebut dengan mengingatkan melalui lagu-lagu tersebut. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai lirik lagu pada tiga judul lagu yang disampaikan oleh karena menurut peneliti lagu-lagu tersebut munculnya karena terjadi sebuah tragedi yang sangat besar dan merupakan tragedi yang tidak dilupakan oleh masyarakat Patani, dalam bentuk studi semiotika dengan judul “Representasi Pesan Penderitaan dalam Lirik Lagu di “13 Tahun Tragedi Tak Bai” dan “ Tangisan Tak Bai” dan Pesan Perjuangan dalam Lirik Lagu “Untuk Negeri”: Suatu Tinjauan Semiotika”en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectSemiotikaen_US
dc.subjectRepresentasi Laguen_US
dc.subjectMalaysia-Thailanden_US
dc.titleRepresentasi dalam Lirik Lagu "Tangisan Tak Bai‟, "13 Tahun Tragedi Tak Bai‟ dan Lirik Lagu "Untuk Negeri‟: Suatu Tinjauan Semiotikaen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiSastra Indonesiaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr.Asrumi, M.Humen_US
dc.identifier.pembimbing2Edy Hariyadi, S.S., M.Si.en_US
dc.identifier.validatorIghfirlina & validasi_repo_ratna_juni_2023_18en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2023_07_tanggal 27en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record