dc.description.abstract | Menipisnya persediaan energi fosil telah mengakibatkan ketidakmampuan
untuk memenuhi permintaan bahan bakar fosil yang tinggi. Sebagai solusinya,
banyak yang beralih ke sumber energi alternatif, seperti biomassa. Kulit kacang
tanah, misalnya, merupakan salah satu dari sekian banyak biomassa yang dapat
ditemukan di Kabupaten Jember. Industri kacang tanah di Kecamatan Jelbuk,
Kabupaten Jember, mampu menghasilkan 2 ton kacang tanah per minggu, dengan
20% - 30% dari jumlah tersebut adalah kulit kacang. Limbah kulit kacang tanah
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan biobriket, mengingat memiliki
nilai kalor sebesar 5.629,32 kal/g. Biobriket ini kemudian dapat digunakan
sebagai bahan bakar untuk skala industri. Namun, untuk memenuhi standar
pemasaran, perlu diperhatikan kualitas biobriket. Oleh karena itu, tujuan dari
penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh variasi tekanan
selama proses pencetakan terhadap kualitas biobriket yang dihasilkan.
Sinar matahari digunakan untuk mengeringkan kulit kacang tanah selama
empat hari untuk membuat biobriket. Setelah itu, kulit kacang tanah dikarbonisasi
pada suhu 4500
C selama 1 jam. Arang yang dihasilkan ditumbuk dengan hati-hati
dan diayak dengan ayakan 30 mesh. Selanjutnya, serbuk arang dicampur dengan
perekat dengan perbandingan 80:20. Penelitian ini menggunakan kulit buah kakao
sebagai perekat karena mengandung 14,7% lignin, zat yang dapat merekatkan
serat selulosa. Variasi tekanan 500 Psi, 750 Psi, dan 1.000 Psi digunakan untuk
mencetak dan mengepres adonan biobriket. Bioriket kemudian dikeringkan dalam
oven pada suhu 1100
C selama 2 jam sebelum dilakukan pengujian kadar air,
kadar abu, nilai kalor, dan kuat tekan sesuai dengan SNI 01-6235-2000.
Persyaratan kualitas bio-briket berdasarkan SNI 01-6235-2000 adalah kadar air
maksimum 8%, tingkat kehilangan air hingga 15% selama pemanasan pada suhu
9000
C, kadar abu maksimum 8%, dan nilai kalor minimum 5.000 kal/g.
Setelah mengalami tekanan 500 Psi, nilai kalor sebesar 5.211 kal/g
diperoleh, dengan kadar abu 0,84%, kadar air 0,09%, dan kuat tekan 1,28 N/mm2
.
Pada tekanan 750 Psi, nilai kalor yang diperoleh adalah 5.197 kal/g, kadar abu
0,84%, kadar air 0,10%, dan kuat tekan 1,32 N/mm2
. Pada pengujian dengan
tekanan 1.000 Psi, nilai kalor yang dihasilkan adalah 4.959 kal/g, dengan kadar
abu 0,84%, kadar air 0,10%, dan kuat tekan 1,36 N/mm2
. Sesuai dengan uji
ANOVA, nilai signifikansi uji untuk nilai kalor adalah 0.01, sedangkan kadar abu
0.94, kadar air 0.42, dan kuat tekan 0.13. Terungkap bahwa variasi tekanan
berpengaruh signifikan terhadap nilai kalor, dengan nilai signifikansi F < 0,05.
Sebaliknya, variasi tekanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar abu,
kadar air, dan kuat tekan, dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. | en_US |