dc.description.abstract | Hiperkolesterolemia adalah kondisi kadar kolesterol dalam darah yang melebihi batas normal (>200 mg/dL). Kadar kolesterol tinggi bisa dialami berbagai profesi, termasuk buruh tani. Tinggi rendahnya kadar kolesterol dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah asupan nutrisi tidak seimbang, baik makronutrien dan mikronutrien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan makronutrien dan vitamin C dengan kadar kolesterol total pada buruh tani. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan cross sectional study. Penelitian ini melibatkan 65 buruh tani yang berasal dari desa Wringinagung dan Sumberagung secara simple random sampling. Penelitian ini menggunakan data primer wawancara food recall 24 jam untuk menilai asupan makanan dan GCU strip test untuk pemeriksaan kadar kolesterol. Sebagian besar responden penelitian mengalami hiperkolesterolemia sebesar 64,6%, dengan kolesterol borderline sebesar 36,9%, dan kolesterol tinggi (>239 mg/dL) sebesar 27,7%. Responden penelitian memiliki rata-rata asupan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin C berturut-turut ialah 256,77 gram; 56,37 gram; 57,30 gram; dan 36,67 mg. Selain itu, responden buruh tani sebagian besar tercatat kurang mengonsumsi asupan menurut anjuran AKG. Jumlah buruh tani yang kurang mengonsumsi asupan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin C berturut-turut ialah 40 orang, 28 orang, 42 orang, dan 57 orang. Hasil uji statistik Spearman diperoleh asupan karbohidrat (p=0,625), protein (p=0,495), lemak (p=0,168), dan asupan vitamin C (p=0,174) dengan nilai p>0,05. Berdasarkan penelitian, tidak adanya hubungan antara asupan makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) dan vitamin C dengan kadar kolesterol total pada kelompok buruh tani di Desa Wringinagung dan Sumberagung. | en_US |