dc.description.abstract | Sejarah merupakan mata pelajaran yang dianggap membosankan oleh siswa.
Pembelajaran sejarah terkesan kurang bervariasi, sehingga siswa cenderung bersifat
pasif di kelas. Tinggi rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar yang dicapai oleh
siswa salah satunya ditentukan oleh guru dan metode pembelajaran yang digunakan.
Salah satu alternatif metode pembelajaran yang mampu memperbaiki aktivitas belajar
dan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe
Talking Stick. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick ini dapat
menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
sehingga siswa lebih termotivasi mengikuti proses pembelajaran sejarah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) apakah penerapan metode
pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas belajar
sejarah pada siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Jember semester genap tahun
pelajaran 2012/2013? (2) apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe
Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar sejarah pada siswa kelas X-1 SMA
Muhammadiyah 3 Jember semester genap tahun pelajaran 2012/2013?
Tujuan diadakan penelitian ini adalah: (1) untuk meningkatkan aktivitas
belajar sejarah melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick
pada siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Jember semester genap tahun pelajaran
2012/2013; (2) untuk meningkatkan hasil belajar sejarah melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick pada siswa kelas X-1 SMA
Muhammadiyah 3 Jember semester genap tahun pelajaran 2012/2013.
Penelitian dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 3 Jember. Penelitian ini
menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK) dengan desain Hopkins yang
berbentuk spiral melalui tahap dua siklus yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-1 yang berjumlah 32 siswa. Untuk
memperoleh data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara,
tes, dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat dari persentase
aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa pada pra siklus
61,11%, siklus I mencapai 70,83%, dan siklus II persentase aktivitas belajar siswa
mencapai 85,76%. Ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus pada aspek kognitif
68,75%, aspek afektif dan psikomotorik tidak diperoleh, ketuntasan hasil belajar
siswa siklus I pada aspek kognitif 75%, aspek afektif 78,12%, dan aspek
psikomotorik 75%, sedangkan ketuntasan hasil belajar siklus II pada aspek kognitif
87,5%, aspek afektif 90,62%, dan aspek psikomotorik 87,5%. Berdasarkan
keterangan di atas menunjukkan adanya peningkatan persentase aktivitas belajar dan
ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal antara pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
kooperatif tipe Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil
belajar sejarah siswa. Saran yang dapat disampaikan yaitu hendaknya metode
pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick menjadi salah satu alternatif dan
pertimbangan yang berguna untuk meningkatkan proses pembelajaran di masa yang
akan datang. | en_US |