Show simple item record

dc.contributor.authorNAFILAH, Kamilah Abidatun
dc.date.accessioned2023-06-11T22:27:00Z
dc.date.available2023-06-11T22:27:00Z
dc.date.issued2023-04
dc.identifier.nim180910101005en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116772
dc.descriptionFinalisasi repositori 12 Juni 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractPerjanjian ekstradisi Indonesia-Singapura memulai babak baru. Pada tahun 2022 Indonesia dan Singapura menandatangani perjanjian ekstradisi di Bintan, Kepulauan Riau dengan disaksikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana menteri Singapura Lee S Loong. Penelitian ini menggunakan tringulasi metode dengan jenis penelitian kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori sistem politik. Teori digunakan untuk menjawab proses penandatangan perjanjian ekstradisi Indonesia-Singapura tahun 2022. Hasil yang diperoleh bahwasannya ada faktor internal dan eksternal dari proses penandatangan perjanjian ekstradisi Indonesia- Singapura tahun 2022.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Linda Dwi Eriyanti, S. Sos. M. A. Dosen Pembimbing Anggota : Drs. Djoko Susilo, M. Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectPerjanjian Ekstradisien_US
dc.subjectIndonesia dan Singapuraen_US
dc.titlePerjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura Tahun 2022en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiHubungan Internasionalen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Linda Dwi Eriyanti, S. Sos. M. A.en_US
dc.identifier.pembimbing2Drs. Djoko Susilo, M. Si.en_US
dc.identifier.validatorratnaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record