dc.description.abstract | Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia. Malaria disebabkan oleh infeksi Plasmodium sp. yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Salah satu upaya pengendalian malaria adalah dengan pengembangan vaksin malaria. Saat ini terdapat kandidiat vaksin yang sedang dikembangkan, yaitu protein rekombinan CIDR1α-PfEMP1. Protein rekombinan CIDR1α-PfEMP1 merupakan protein yang berasal dari domain CIDR1α penyusun struktur kepala PfEMP1 yang berperan dalam proses sitoadhesi dan rosetting pada patogenesis penyakit malaria. Studi in silico menunjukkan bahwa CIDR1α-PfEMP1 yang mampu menginduksi respon imun pada tubuh, tetapi respon imun belum sepenuhnya diteliti. Respon imun dapat terjadi diberbagai organ tubuh salah satunya adalah limpa. Ketika antigen memasuki sirkulasi darah, maka sel-sel limfosit yang terdapat di dalam pulpa putih akan berproliferasi dan berdiferensiasi untuk menghasilkan antibodi spesifik. Oleh karena itu, peneliti tertarik mengetahui respon imun tubuh pada jaringan limpa dengan mengukur peningkatan diameter pulpa putih jaringan limpa putih kelompok perlakuan terhadap kelompok kontrol hewan coba.
Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan rancangan post-test only control group design untuk menilai gambaran histopatologi limpa tikus, yaitu diameter pulpa putih yang didapatkan dengan cara produksi protein melalui host E. coli BL21 (DE3), ekstraksi menggunakan proses sonikasi, purifikasi protein dengan metode kromatografi afinitas, visualisasi protein dengan SDS-PAGE, dan pengukuran konsentrasi protein dengan Bradford protein assay. Protein rekombinan CIDR1α-PfEMP1 berukuran 27 kDa dan memiliki konsentrasi 0,814 µg/µL. Penelitian ini menggunakan 12 ekor tikus (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 8 ekor tikus kelompok perlakuan yang diinjeksikan protein rekombinan CIDR1α-PfEMP1 dosis 150 µg dan 4 ekor tikus kelompok kontrol yang diinjeksikan larutan NaCl 0,9%. 12 ekor tikus diaklimatisasi selama 14 hari, kemudian diinjeksi pada hari ke-0, 21, dan 42. Setelah itu, dilakukan pengukuran diameter pulpa putih jaringan limpa kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan hewan coba menggunakan aplikasi ImageJ dan dianalisis menggunakan SPSS.
Hasil rata-rata pengukuran diameter pulpa putih pada kelompok kontrol, yaitu 22,590 ± 3,986 µm dan pada kelompok perlakuan, yaitu 36,607 ± 6,739 µm. Kemudian dilakukan uji independent t-test dan didapatkan nilai signifikansi 0,003 (p<0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa injeksi protein rekombinan CIDR1α-PfEMP1 dapat meningkatkan ukuran diameter pulpa putih limpa tikus (Rattus norvegicus). | en_US |