| dc.description.abstract | Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu konten mata pelajaran yang ada di sekolah. Bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) membekali siswa dalam ranah pengetahuan, ide, konsep tentang lingkungan alam, yang dihasilkan dari sebuah pengalaman belajar melalui sebuah proses secara ilmiah seperti investigasi, persiapan dan ideasi. IPA juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari kejadian yang ada di dalam alam semesta dengan dipelajari secara berkepanjangan jadi didapatkan sebuah konsep ilmu. Ilmu-ilmu alam adalah ilmuilmu yang mendalami terkait kejadian alam dan konsep-konsep hukum yang telah pasti kebenarannya dariurutan uji penelitian. Hakikat ilmu didasarkan pada konsep dasar produk ilmiah, sikap ilmiah dan proses ilmiah. Salah satu variabel yang meningkatkan kualitas pembelajaran IPA ialah penerapan pendekatan
pembelajaran yang melibatkan aktivitas belajar siswa. Setelah pendidik menemukan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk diri mereka sendiri dan siswanya, pembelajaran menjadi lebih kreatif, tidak berulang dan menyenangkan. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbasis Sains–teknologi–Masyarakat
(STM) terhadap aktivitas belajar siswa; dan (2) untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning berbasis Sains–Teknologi–Masyarakat terhadap hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperimen dengan tipe non equivalent control group design. Penelitian dilaksanakan di SMPN 8 Jember pada semester ganjil Tahun Ajaran 2022/2023.
Populasi penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas VIII SMPN 8 Jember, dan sampel yang dipilih adalah dua kelas, VIII E sebagai kelas kontrol dan kelas VIII F sebagai kelas eksperimen. Teknik dan instrument pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data untuk menjawab kedua rumusan masalah dengan menggunakan analisis rata-rata dan uji independent sample t-test dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian untuk menguji hipotesis rumusan masalah yang pertama dengan meninjau pada rata-rata aktivitas belajar kelas eksperimen sebesar 77%
dengan kategori aktif, sedangkan kelas kontrol sebesar 31% dengan kategori kurang aktif. Kemudian dilakukan uji normalitas didapatkan bahwa data tidak normal sehingga untuk analisis data berikutnya yaitu memakai uji statistik nonparametric yakni uji Mann-whitney U, didapatkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat dinyatakan bahwa model Problem Based Learning berbasis Sains–Teknologi–Masyarakat berpengaruh signifikan terhadap aktivitas belajar siswa SMP. Selanjutnya pengujian untuk rumusan masalah yang kedua dengan uji normalitas, didapatkan
bahwa data normal dan homogen. Dilanjutkan dengan uji parametrik yaitu independent sample t-test, didapatkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat dinyatakan bahwa model model
Problem Based Learning berbasis Sains – Teknologi – Masyarakat berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa SMP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat pengaruh signifikan penerapan
model Problem Based Learning berbasis Sains – Teknologi – Masyarakat terhadap aktivitas belajar siswa SMP; dan (2) terdapat pengaruh signifikan penerapan model Problem Based Learning berbasis Sains – Teknologi – Masyarakat terhadap hasil belajar siswa SMP. | en_US |
