Show simple item record

dc.contributor.authorHAKIM, M. Dzaky Taufiqul
dc.date.accessioned2023-05-25T08:26:36Z
dc.date.available2023-05-25T08:26:36Z
dc.date.issued2023-05-16
dc.identifier.nim180910101043en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116498
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 25 Mei 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk Mission de L’Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique du Congo (MONUSCO) untuk mendukung tentara nasional Pemerintahan Republik Demokratik Kongo (FARDC) dalam memberantas kelompok milisi dan melindungi warga sipil di wilayah tersebut. Kekhawatiran PBB atas peristiwa kemanusiaan yang terjadi sebelumnya menciptakan fokus mendalam terhadap perlindungan warga sipil. Menurut force commander MONUSCO, Letnan Jenderal Ricardo Augusto Ferreira Costa Neves, Indonesia merupakan negara yang mampu berkontribusi dengan prestasi yang gemilang. Setelah terlibat di MONUSCO dalam waktu yang lama dan dikenal sebagai satgas yang baik. Penelitian ini membahas bagaimana pelaksanaan perlindungan warga sipil yang dilakukan oleh Satgas Indonesia selama berkontribusi dalam MONUSCO di Republik Demokratik Kongo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif bersifat deskriptif analitis. Metode ini bertujuan untuk membuat deskripsi dan mendapatkan gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Adapun kebutuhan data dalam penelitian ini dipenuhi dengan metode studi pustaka, dimana peneliti mengumpulkan data sekunder dari berbagai literatur yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas pasukan Indonesia pada MPP MONUSCO di RDK telah sesuai dan efektif dibuktikan dengan hasil peninjauan dan pengakuan PBB yang baik. Proses yang di lakukan Satgas Indonesia dalam menjalankan mandat ditemukan termasuk dalam aktivitas Peacekeeping seperti memfasilitasi mediasi suku-suku yang bertikai dan Peacebuilding dimana seperti aktivitas pelucutan senjata dari milisi. Satgas Indonesia juga berusaha mendekatkan diri kepada masyarakat dengan melakukan rangkaian kegiatan yang disebut Civil Militarry Cooperation (CIMIC). Indonesia mestinya dapat meningkatkan personil peacekeepers dalam MPP MONUSCO karena terbukti memiliki reputasi dan kinerja yang baik. Bila hal ini terjadi, Satgas Indonesia dapat membuktikan diri sebagai negara yang dapat dipercaya oleh PBB untuk berkontribusi secara langsung dalam MPP wilayah lainya yang mungkin muncul dimasa depan.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing utama : Dr. Linda Dwi Eriyanti, MA Dosen Pembimbing anggota : Drs. Djoko Susilo, M.Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectPBBen_US
dc.subjectMONUSCOen_US
dc.subjectWarga Sipilen_US
dc.titlePerlindungan Warga Sipil oleh Satgas Pemeliharaan Perdamaian Indonesia di Republik Demokratik Congo (MONUSCO)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu hubungan Internasionalen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Linda Dwi Eriyanti, MAen_US
dc.identifier.pembimbing2Drs. Djoko Susilo, M.Sien_US
dc.identifier.validatorratnaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record