Kesantunan Berbahasa pada Tindak Tutur Ekspresif Mahasiswa Asistensi Mengajar dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 6 Jember

Abstract

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang sangat berperan penting dalam setiap kegiatan manusia yaitu untuk menyampaikan informasi, bertukar pendapat atau pikiran dan penyampai ide lainnya. fungsi utama dari bahasa adalah sebagai alat komunikasi untuk menyatakan ekspresi diri, mengadakan integrasi, dan adaptasi sosial sekaligus untuk menyatakan kontrol sosial. Komunikasi adalah proses menyampaikan informasi supaya dapat dipahami dan dilaksanakan sesuai maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penuturnya. Komunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik akan membuat penutur dan mitra tutur menjalin komunikasi yang baik pula, karena dalam berkomunikasi hal penting yang harus diperhatikan adalah penggunaan bahasa yang santun. Peristiwa tindak tutur dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah dalam pembelajaran di sekolah. Guru adalah komponen terpenting dalam proses pembelajaran. Karena guru sebagai teladan siswa, maka setiap tuturan santun oleh guru akan menciptakan suasana belajar yang nyaman, siswa akan merasa dihargai, dan kesantunan berbahasa yang dilakukan akan menjadi contoh bagi siswa untuk saling menghargai orang lain dalam hal berkomunikasi. Sebaliknya, ketidaksantunan akan memberikan dampak negatif bagi pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui dan memahami fungsi kesantunan berbahasa pada tindak tutur ekspresif mahasiswa Asistensi Mengajar dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 6 Jember dan 2) Mengetahui dan memahami penerapan prinsip kesantunan berbahasa pada tindak tutur ekspresif mahasiswa Asistensi Mengajar dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 6 Jember. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian berupa tindak tutur ekspresif mahasiswa Asistensi Mengajar yang menerapkan kesantunan berbahasa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 6 Jember. Sumber data adalah tindak tutur mahasiswa Asistensi Mengajar yang menerapkan kesantunan berbahasa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 6 Jember. Teknik pengumpulan data dari penelitian adalah observasi dan rekam audio. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Instrumen penelitian antara lain peneliti sendiri, instrument pengumpulan data, dan instrument pemandu analisis data. Langkah-langkah penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya tindak tutur ekspresif mahasiswa Asistensi Mengajar yang menerapkan kesantunan berbahasa, menerapkan fungsi kesantunan berbahasa yaitu fungsi kompetitif dan fungsi menyenangkan. Fungsi kompetitif meliputi fungsi mengungkapkan kekecewaan dan fungsi nasihat. Fungsi menyenangkan meliputi fungsi memuji, fungsi menyetujui, fungsi kepedulian, dan fungsi memerintah. Terdapat penerapan lima prinsip kesantunan yaitu 1) maksim kebijaksanaan (tact maxim), 2) maksim kemurahan hati (genosity maxim), 3) maksim penerimaan (approbation maxim), 4) maksim kecocokan (agreement maxim), dan 5) maksim kesimpatian (sympathy maxim). Kesantunan berbahasa dalam tindak tutur yang digunakan pada saat pembelajaran akan lebih baik apabila penggunaannya diterapkan sebaik mungkin. Karena mitra tutur khususnya siswa di kelas akan lebih merasa nyaman, tidak tertekan, dan dihargai oleh guru, sehingga kegiatan pembelajaran akan berjalan lancar dengan situasi dan kondisi yang mendukung. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, penelitian ini diharapkan dan disarankan dapat menjadi ilmu dan bahan bacaan atau refrensi bagi mahasiswa khusunya pada Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang menempuh mata kuliah Pragmatik. Disarankan penelitian ini juga dapat dilengkapi kekurangannya oleh peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian dalam bidang ilmu yang sama, dan yang terahir disarankan penelitian ini menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam bertindak tutur dengan kesantunan berbahasa pada saat melakukan pembelajaran di kelas.