dc.contributor.author | FAHIRA, Intan Zakiatul | |
dc.date.accessioned | 2023-05-25T07:17:45Z | |
dc.date.available | 2023-05-25T07:17:45Z | |
dc.date.issued | 2023-01-09 | |
dc.identifier.nim | 191910301017 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116485 | |
dc.description.abstract | Batako adalah salah satu komponen konstruksi bangunan yang fungsinya sebagai bahan penyusun dinding pengganti batu bata. Pada penelitian dilakukan inovasi pada batako dengan menggunakan material tambahan dalam campuran batako berupa styrofoam granular (butiran) dan limbah styrofoam. Pemanfaatan styrofoam sebagai material dalam batako bertujuan untuk mengurangi berat volume dari batako itu sendiri dan untuk menambah nilai guna dari limbah styrofoam. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis perbedaan hasil dalam pengujian kuat tekan, berat volume dan daya serap air batako serta menghasilkan batako dengan bahan campuran styrofoam yang spesifikasinya memenuhi standar SK SNI 03-0349-1989. Penelitian ini menggunakan metode studi eksperimental dan dilaksanakan di Laboratorium dengan enam variasi persentase penambahan styrofoam yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dari berat volume pasir. Cetakan sampel berupa batako berukuran 10 cm x 13 cm x 34 cm dan tidak berlubang. Pengujian kuat tekan, berat volume, dan daya serap air dilaksanakan saat sampel berumur 28 hari. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak persentase penambahan styrofoam dalam batako menyebabkan nilai kuat tekan dan berat volume semakin kecil tetapi berbanding terbalik dengan nilai daya serap air yang semakin besar. Hal ini terjadi akibat pengaruh adanya penambahan styrofoam, dimana styrofoam dalam batako dianggap sebagai rongga udara yang menyebabkan kuat tekannya menurun. Batako yang memiliki kuat tekan paling tinggi dan daya serap air paling rendah untuk setiap substitusi styrofoam granular dan limbah styrofoam berturut-turut adalah variasi 10% dengan kuat tekan 8,42 MPa;1873,4 kg/m3 dan 8,39 MPa;1789,1 kg/m3. Berdasarkan SK SNI 03-0349-1989, semua variasi batako styrofoam memenuhi kriteria mutu bata beton pejal tipe II dan tipe III dengan rincian batako dengan substitusi styrofoam granular sebanyak 0%, 10%, 20%, dan 30% termasuk bata beton tipe II, serta variasi 40% dan 50% termasuk bata beton tipe III. Sedangkan batako dengan substitusi limbah styrofoam sebanyak 0% dan 10% termasuk bata beton tipe II, serta variasi 20%, 30%, 40% dan 50% termasuk bata beton tipe III. | en_US |
dc.description.sponsorship | Ketut Aswatama Wiswamitra, S.T., M.T.
Dr. Erno Widayanto, S.T., M.T. | en_US |
dc.publisher | Fakultas Teknik | en_US |
dc.subject | batako | en_US |
dc.subject | styrofoam | en_US |
dc.subject | kuat tekan | en_US |
dc.subject | berat volume | en_US |
dc.subject | daya serap air | en_US |
dc.title | Pemanfaatan Styrofoam sebagai Bahan Campuran pada Pembuatan Batako | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Program Studi Teknik Sipil | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Ketut Aswatama Wiswamitra, S.T., M.T. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Dr. Erno Widayanto, S.T., M.T. | en_US |
dc.identifier.finalization | Finalisasi tanggal 25 Mei 2023_M.Arif Tarchimansyah | en_US |