dc.contributor.author | Multazam, Rizky Trisepta | |
dc.date.accessioned | 2023-05-19T08:54:50Z | |
dc.date.available | 2023-05-19T08:54:50Z | |
dc.date.issued | 2023-04-27 | |
dc.identifier.nim | 162010101108 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116264 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 19 Mei 2023_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik kronis ditandai dengan hiperglikemia yang berkomplikasi pada kerusakan ginjal diawali dengan perubahan morfologi sel podosit ginjal. Penderita diabetes mellitus umumnya memerlukan terapi medikamentosa, tetapi terapi medikamentosa menyebabkan efek samping. Inovasi terapi adjuvan antioksidan sangat diperlukan salah satunya menggunakan obat herbal. Daun kelor mengandung senyawa antioksidan, salah satu senyawa tersebut yaitu flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa golongan fenol yang memiliki khasiat klinis sebagai antioksidan. Jenis penelitian ini yaitu true experimental design menggunakan post test only control group design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 28 ekor tikus wistar jantan dikelompokkan menjadi 7 kelompok yaitu N, K-, G1 (62,5 mg/KgBB), G2 (125 mg/KgBB), G3 (250 mg/KgBB), G4 (500 mg/KgBB), dan G5 (1000 mg/KgBB). Penelitian ini dilakukan dengan menginduksi streptozotocin 45mg/KgBB secara intraperitoneal pada tikus kemudian diberikan 5 tingkat dosis ekstrak daun kelor dengan dosis secara peroral selama 4 minggu perlakuan. Tikus diterminasi dan dibedah untuk mengambil organ ginjal selanjutnya dibuat preparat tipis histopatologi glomerulus ginjal tikus untuk diamati dan dinilai. Pengamatan histopatologi sel podosit ginjal tikus mengacu pada Gibson-Corley. Hasil skoring histopatologi sel podosit ginjal tikus antara lain kelompok N skoring 0 interpretasi normal, kelompok K- skoring 4 interpretasi nekroptosis, Kelompok G1 skoring 1 interpretasi hipertrofi, kelompok G2 skoring 3 interpretasi nekrosis, dan kelompok G3, G4, serta G5 skoring 1 interpretasi hipertrofi. Gambaran histopatologi sel podosit ginjal tikus dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor dapat menghambat kerusakan sel podosit ginjal tikus wistar jantan yang diinduksi streptozotocin dengan dosis optimal sebesar 500 mg/kgBB. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama (DPU) : dr. Suryono, Sp.JP FIHA
Dosen Pembimbing Anggota (DPA) : dr. Pipiet Wulandari, Sp.JP FIHA | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kedokteran | en_US |
dc.subject | Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) | en_US |
dc.subject | Sel Podosit Ginjal Tikus Wistar Jantan | en_US |
dc.subject | Diinduksi Streptozotocin | en_US |
dc.title | Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Sel Podosit Ginjal Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Streptozotocin | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Pendidikan Dokter | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | dr. Suryono, Sp.JP FIHA., FAsCC. (K) | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | dr. Pipiet Wulandari, Sp.JP FIHA | en_US |
dc.identifier.validator | kacung-11-Mei-2023 | en_US |