Pengembangan Media Ajar Diorama Materi Ekosistem untuk Mengasah Kemampuan Berpikir Sistem pada Siswa SMA di Kawasan Pertanian Industrial Jember

Abstract

Kemampuan berpikir sistem merupakan salah satu jenis kemampuan yang sangat penting bagi siswa abad 21. Kemampuan berpikir sistem dapat membantu siswa dalam proses mengatur pikiran mereka dengan cara yang bermakna. Kemampuan berpikir sistem juga diperlukan oleh siswa dalam proses pembelajaran, salah satu contohnya yaitu Biologi. Oleh sebab itu, perlu adanya indikator pendukung dalam proses pembelajaran Biologi, seperti dengan penggunaan media ajar yang sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di salah satu sekolah kawasan pertanian industrial Jember bahwa pembelajaran ekosistem dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan atau praktikum secara langsung. Kegiatan tersebut dilakukan oleh siswa yang hanya mengamati ekosistem di seputar lingkungan sekolah saja. Oleh karena itu, perlu adanya penggunaan jenis media ajar untuk mendukung proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir sistem pada siswa dalam pembelajaran Biologi. Salah satu inovasi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan media ajar diorama pada mata pelajaran Biologi khususnya materi ekosistem. Tujuan dari penggunaan media ajar diorama yaitu siswa dapat memperjelas gambaran materi yang sulit ditebak dan dapat meningkatkan pengetahuan serta pengalaman yang lebih nyata atau konkret. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui proses pengembangan media ajar diorama, untuk menghasilkan media diorama yang valid dan layak digunakan, serta untuk mengetahui hasil uji coba terbatas pengembangan media ajar diorama dalam materi ekosistem terhadap kemampuan berpikir sistem pada siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Research and Development/R&D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu Analysis (analisis), Design (desain), Development (pengembangan), Implementation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi). Validitas pengembangan media ajar diorama ditentukan berdasarkan face validity dan content validity yang diperoleh dari penilaian tiga para ahli dengan menggunakan skala likert 5 point. Hasil validitas pengembangan media ajar diorama dalam penelitian ini memiliki nilai inter-rater agreement dari tiga para ahli sebesar 95,5% sehingga dapat dinyatakan bahwa produk pengembangan tersebut valid dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Pengambilan data pada penelitian dengan cara melakukan uji skala terbatas terhadap penggunaan media ajar diorama yang telah dikembangkan dalam materi ekosistem pada kelas X-2 SMAN Jenggawah dengan jumlah sampel 16 siswa. Kemudian, hasil data uji skala terbatas tersebut dilakukan analisis melalui uji paired sampel t-test dengan hasil sig. (2-tailed) <0,001 artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest berpikir sistem. Hasil nilai d (Cohen’s effect size) yaitu sebesar 5.359 yang menunjukkan bahwa besar pengaruh dari pengembangan media ajar diorama termasuk dalam kriteria effect size tinggi. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa pengembangan media ajar diorama memiliki pengaruh positif untuk mengasah kemampuan berpikir sistem pada siswa dalam materi ekosistem.