| dc.description.abstract | Selama  ini  proses  pembelajaran  matematika  yang  berlangsung  di  SDN 
Wonokerto  03  Gucialit  ini  masih  menggunakan  metode  ceramah,  misalnya  pada 
materi  luas  trapesium  dan  layang-layang,  guru  hanya  memberikan  rumus-rumus 
dan siswa tidak pernah tahu asal diperolehnya rumus tersebut, kemudian diberikan 
contoh  soal  dan  diakhiri  dengan  tes.  Hal  ini  menyebabkan  kualitas  proses  dalam 
pembelajaran itu sendiri cenderung berlangsung satu arah, siswa kurang aktif dan 
guru  hanya  menggunakan  metode  ceramah  tanpa  ada  perubahan  mengajar  untuk 
meningkatkan kualitas proses pembelajaran. 
Salah  satu  metode  pembelajaran  yang  dianggap  dengan  materi  bangun 
datar  adalah  metode  guided  discovery  (penemuan  terbimbing).  Guided  discovery 
merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi-
materi yang berhubungan dengan geometri.  
Penelitian  ini  yang  dilakukan  di  SDN  Wonokerto  03  Gucialit-Lumajang 
untuk  memecahkan  masalah  tentang  bagaimana  aktivitas  siswa  dan  hasil  belajar 
dengan  menggunakan  metode  guided  discovery  (penemuan  terbimbing)  pada 
pokok bahasan luas trapesium dan layang-layang 
Jenis  penelitian  yang  dilakukan  adalah  Penelitian  Tindakan  Kelas  (PTK) 
yang dilakukan di SDN Wonokerto 03 Gucialit tahun pelajaran 2011/2012 dengan 
sebanyak  18  siswa.  Sumber  data  dalam  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas  5  dan 
guru  kelas  5  SDN  Wonokerto  03  Gucialit.  Penelitian  ini  dilakukan  dua  siklus, 
setiap siklus dua pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan tes. 
Dari penelitian yang dilaksanakan, aktivitas siswa kelas 5 SDN Wonokerto 
03  Gucialit  dengan  menggunakan  metode  guided  discovery  mengalami peningkatan  aktivitas  siswa  yang  dimulai  pada  pertemuan  2  siklus  1.  Rata-rata 
pada siklus I, aktivitas siswa mencapai 63,90% dan pada siklus II Aktivitas siswa 
mencapai 77,8%. Hasil belajar siswa pada siklus 1 pertemuan 1, terdapat 4 siswa 
yang  tuntas  dan  14  siswa  yang  tidak  tuntas.  Pada  pertemuan  2  siklus  1  terjadi 
peningkatan  hasil  belajar  dari  4  siswa  yang  tuntas  menjadi  10  siswa  yang  tuntas 
dan  pada  siklus  2  terjadi  peningkatan  hasil  belajar  menjadi  14  siswa  yang  tuntas 
belajar. 
Secara  keseluruhan  ditinjau  dari  persentase  siswa,  pembelajaran  dengan 
menggunakan  metode  discovery  telah  dilaksanakan  dengan  baik  dan  lancar  dan 
mampu  meningkatkan  hasil  belajar  menjadi  77,8%  pada  siklus  2,  siswa  baik 
dalam penguasaan konsep luas trapesium dan layang-layang. 
Adapun  saran  yang  dapat  dikemukakan  sehubungan  dengan  penelitian  ini 
adalah sebagai berikut. 
a.  Pembelajaran  dengan  menggunakan  metode  discovery  sebaiknya  dijadikan 
sebagai alternatif bagi guru untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas. 
b.  Penelitian  ini  hendaknya  dapat  dijadikan  sebagai  masukan  bagi  peneliti  lain 
untuk penelitian lebih lanjut dengan pokok bahasan yang berbeda. | en_US |