Show simple item record

dc.contributor.authorWijaya, Nydya Pavita
dc.date.accessioned2023-05-16T08:22:57Z
dc.date.available2023-05-16T08:22:57Z
dc.date.issued2023-05-05
dc.identifier.nim180110401012en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116191
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 16 Mei 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractFilm merupakan suatu genre seni bercerita berbasis audio visual atau cerita yang dituturkan kepada penonton melalui rangkaian gambar yang bergerak. Film juga menjadi media komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada penontonnya. Aspek visual pada film berperan penting untuk menyampaikan pesan kepada penonton dan membangun realisasi visual, salah satu aspek visual yang berperan ialah mise en scene. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran mise en scene dalam memvisualisasikan adegan diskriminasi pada film Miracle In Cell No. 7. Miracle In Cell No. 7 merupakan film asal Korea Selatan dengan genre drama dan dirilis pada tahun 2013. Peneliti memilih film Miracle In Cell No. 7 sebagai kasus penelitian, karena film tersebut mendapatkan cukup banyak perhatian pada saat itu yang mengangkat kisah nyata terkait seseorang dengan keterbelakangan mental yang menerima hukuman mati. Berdasarkan alasan tersebut peneliti melihat bahwa terdapat diskriminasi yang diterima oleh pemeran utama, sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana adegan diskriminasi tersebut dapat tervisualisasi melalui aspek mise en scene. Pemilihan aspek mise en scene seperti pemain dan pergerakannya dimaksudkan karena menurut peneliti aspek tersebutlah yang cukup dominan dalam memvisualisasikan adegan diskriminasi. Aspek mise en scene yang lain juga mendukung dalam memperoleh data yang akan diteliti oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan teori mise en scene oleh David Bordwell dan Kristin Thompsons sebagai teori utama, teori diskriminasi oleh Jimly Asshiddiqe dan ableisme oleh Fiona K Campbell sebagai teori pendukung untuk membahas diskriminasi, dan teori struktur dramatik piramida Freytag sebagai teori pendukung untuk mengklasifikasikan adegan diskriminasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif menggunakan teknik penulisan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari dua data yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi (menonton secara kritis film Miracle In Cell No. 7) dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data (klasifikasi), penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan berupa hubungan antara aspek mise en scene dan diskriminasi pada film Miracle In Cell No. 7 dapat memvisualisasikan adegan diskriminasi. Aspek mise en scene yang dominan berperan dalam memvisualisasikan adegan diskriminasi secara realistis pada film Miracle In Cell No. 7 adalah aspek mise en scene pemain dan pergerakannya. Peneliti menemukan adegan diskriminasi pada film Miracle In Cell No. 7 ditempatkan pada setiap tahapan struktur dramatik dan divisualisasikan melalui mise en scene sehingga tensi dan pesan dalam film disampaikan dengan baiken_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Soekma Yeni Astuti, S.Sn., M.Sn. Dosen Pembimbing Anggota : Wajihuddin, S.Pd., M.Humen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectMise en Sceneen_US
dc.subjectStruktur Dramatiken_US
dc.subjectAdegan Diskriminasien_US
dc.titlePeran Mise en Scene dalam Memvisualisasikan Adegan Diskriminasi pada Film Miracle in Cell No. 7en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiProgram Studi Televisi dan Filmen_US
dc.identifier.pembimbing1Soekma Yeni Astuti, S.Sn., M.Snen_US
dc.identifier.pembimbing2Wajihuddin, S.Pd., M.Humen_US
dc.identifier.validatorKacung.8-Mei-2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record