dc.contributor.author | AMALIA, Imanda Esa | |
dc.date.accessioned | 2023-05-10T08:12:39Z | |
dc.date.available | 2023-05-10T08:12:39Z | |
dc.date.issued | 2023-01-25 | |
dc.identifier.nim | 192210101105 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116040 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 10 Mei 2023_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Infeksi kecacingan dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
Prevalensi infeksi kecacingan di Indonesia masih sangat tinggi, terutama di daerah
dengan tingkat kebersihan yang buruk, air yang terkontaminasi, lingkungan padat
penduduk, serta cuaca yang panas dan lembab sehingga menguntungkan
pertumbuhan dan perkembangan telur cacing serta ketahanan hidup larva.
Pengobatan infeksi kecacingan sangat diperlukan untuk mencegah maupun
membunuh cacing dalam tubuh manusia dan hewan. Pengobatan infeksi
kecacingan di Indonesia biasanya menggunakan beberapa obat-obatan sintesis.
Akan tetapi, penggunaan obat-obatan sintesis dapat menyebabkan resistensi
antelmintik sehingga perlu dilakukan pencarian metode pengobatan alternatif
seperti menggunakan pengobatan berbasis herbal atau tanaman.
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki berbagai
keanekaragaman hayati, salah satunya spesies tanaman. Banyak spesies tanaman
obat yang digunakan oleh masyarakat Indonesia secara empiris untuk mengobati
kecacingan, seperti yang telah didokumentasikan pada buku Inventaris Tanaman
Obat Indonesia (ITOI) dan Medicinal Herb Index in Indonesia (MHI) dengan total
sebanyak 94 spesies tanaman. Spesies tanaman ini kemudian perlu dikaji studi
klinis dan eksperimentalnya serta dilihat sejauh mana penelitian-penelitian
tanaman obat Indonesia tersebut sebagai agen antelmintik agar penggunaan
tanaman obat memiliki dasar bukti ilmiah (evidence-based medicine).
Penelitian tanaman obat Indonesia sebagai agen antelmintik berdasarkan
buku ITOI dan MHI didokumentasikan melalui telaah pustaka ini dengan
menggunakan metode systematic mapping review. Penelitian ini bertujuan untuk
mengelompokkan, mengkategorikan, dan mendokumentasikan hasil penelitian
tanaman obat Indonesia sebagai agen antelmintik berdasarkan gambaran umum
penelitian dan objek uji yang digunakan sehingga dapat menjadi rujukan bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut di masa mendatang terhadap
tanaman obat Indonesia yang berpotensi sebagai agen antelmintik.
Data diperoleh dari penelusuran literatur melalui basis data PubMed dan
SciFinder. Penyaringan literatur berdasarkan judul dan abstrak serta penyaringan
naskah penuh dilakukan untuk mendapatkan literatur yang memenuhi kriteria
kelayakan dalam penelitian ini. Hasil penelusuran literatur diperoleh total literatur
sebanyak 841. Pada tahap penyaringan judul dan abstrak sebanyak 601 literatur
dieksklusi. Selanjutnya pada tahap penyaringan naskah penuh sebanyak 128
literatur dieksklusi sehingga diperoleh 110 literatur yang memenuhi kriteria
kelayakan yang kemudian dilakukan ekstraksi, pengolahan, dan analisis data.
Hasil penelusuran literatur menunjukkan bahwa dari 94 spesies tanaman
obat Indonesia yang terdapat pada ITOI dan MHI, hanya 40 spesies saja yang
telah diteliti aktivitas antelmintiknya, dengan spesies tanaman terbanyak Allium
sativum (10 artikel). Metode bioassay, tipe sampel, dan bagian tanaman yang
paling banyak digunakan berturut-turut yaitu metode in vitro sebanyak 90 artikel
(72,6%), ekstrak sebanyak 96 artikel (78%), dan biji sebanyak 32 artikel (27,8%).
Terdapat 26 spesies cacing yang digunakan dalam pengujian, dengan total
sebanyak 117 kali pengujian. Pengujian menggunakan cacing parasit sebanyak 85
kali dan menggunakan model cacing sebanyak 32 kali. Spesies cacing parasit
yang paling banyak diteliti yakni Haemonchus contortus yang merupakan cacing
parasit Haemonchiasis dengan pengujian sebanyak 25 kali, sedangkan spesies
cacing model yang paling banyak diteliti yakni Pheretima posthuma yang
merupakan cacing model nematoda dengan pengujian sebanyak 20 kali. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : apt. Ari Satia N., S.F., GDipSc., MSc-res., PhD.
Dosen Pembimbing Anggota : apt. Bawon Triatmoko, S.Farm., M.Sc. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Farmasi | en_US |
dc.subject | SYSTEMATIC MAPPING REVIEW | en_US |
dc.subject | AGEN ANTELMINTIK | en_US |
dc.subject | MEDICINAL HERB INDEX IN INDONESIA | en_US |
dc.title | Systematic Mapping Review: Penelitian Tanaman Obat Indonesia sebagai Agen Antelmintik Berdasarkan Inventaris Tanaman Obat Indonesia dan Medicinal Herb Index in Indonesia | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Farmasi | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | apt. Ari Satia Nugraha., S.F., GDipSc., MSc-res., PhD. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | apt. Bawon Triatmoko, S.Farm., M.Sc. | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung-10 Februari 2023 | en_US |