dc.description.abstract | Hubungan erat antara suatu kegiatan dan pergerakan yang dilakukan masyarakat menuntut adanya jaringan atau prasarana yang memadahi, salah satu contohnya adalah sistem kegiatan pada rumah sakit yang ada di Kabupaten Jember. Selain dampak yang dapat dilihat dari hubungan antara kegiatan dan pembangunan, dapat dilihat juga seberapa besar antisipasi dan pengendalian yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah lalu lintas yang dapat menghambat kegiatanmasyarakat. Dalam konsep 4 tahap perencanaan transportasi, tahap pertama yang paling dasar adalah pemodelan bangkitan perjalanan yang merupakan hasil hubungan antara kegiatan dan pemanfaatan lahan. Pemodelan dilakukan untuk memperkirakan besarnya bangkitan kendaraan yang berasal dari suatu lahan kegiatan (trip production) dan besarnya bangkitan kendaraan yang tertarik pada suatu tata lahan kegiatan (trip attraction). Pemodelan dilakukan dengan mengambil 3 rumah sakit di Kabupaten Jember yaitu RS Jember Klinik, RSD Dr. Soebandi, dan RS Tk.III Baladhika Husada. Dalam pemodelan bangkitan, metode yang dapat digunakan adalah dengan regresi. Proses pengumpulan data dilakukan dengan survei. Tahap pemodelan diawali dengan menyetarakan satuan dengan pedoman MKJI 1997, setelah itu dilakukan pengujian statistik hingga pemilihan model terbaik menggunakan SPSS IBM 25. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa variabel luas lantai (X1), luas lahan (X2), luas lahan parkir (X3), Jumlah tempat tidur (X4), jumlah dokter (X6) dan jumlah pegawai (X7). Masing-masing variabel bebas yang disebutkan memberikan pengaruh secara individu terhadap bangkitan kendaraan rumah sakit. Model yang terpilih untuk bangkitan motor adalah Y (smp) = 1,7824(X2)0,5663 , model bangkitan mobil Y (smp) = 290,07ln(X1) - 2107,8, model bangkitan total kendaraan pengunjung Y (smp) = 0,0523(X1) + 397,94. Selain itu diperoleh juga model tarikan kendaraan (trip attraction) dan model produksi kendaraan (trip production). Model tarikan motor Y (smp) = 97,51e0,0122x6 , model tarikan mobil Y (smp) = 145,13ln(X1) - 1053,5, dan model tarikan total kendaraan Y (smp) = 452,16ln(X6) - 1300,2. Sedangkan model produksi motor Y (smp) = 0,8666X20,5701, model produksi mobil Y = 144,94ln(X1) - 1054,3, dan model produksi total kendaraan Y (smp) 0,0247(X1) + 210,78. | en_US |