dc.description.abstract | Kemampuan komputasi akan digunakan untuk melanjutkan menjalani
kehidupan yang sangat dipengaruhi oleh komputasi. Oleh sebab itu, berpikir
komputasi merupakan sesuatu yang penting, namun banyak siswa dengan
kemampuan komputasional lemah. Salah satu materi pelajaran matematika sekolah
adalah pola bilangan. Pola bilangan merupakan materi yang diajarkan kepada siswa
SMP kelas VIII. Salah satu aspek yang dipelajari pada materi pola bilangan adalah
memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan pola bilangan. Materi pola
bilangan dapat dimodifikasi menjadi tipe soal numerasi, sehingga dalam
penggunaanya diharapkan dapat melihat kemampuan berpikir komputasi siswa SMP.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif,
yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir komputasi siswa kelas
VIII G SMP Nuris Jember. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 siswa terpilih dari 25
siswa kelas VIII G SMP Nuris Jember yang telah mengerjakan tes pola bilangan.
Subjek penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain subjek
telah menempuh materi pola bilangan, subjek penelitian tersebut dapat dikategorikan
berdasarkan kemampuan berpikir komputasi, dan dapat memberikan informasi secara
objektif. Penentuan subjek penelitian pada penelitian ini dianggap telah terpenuhi
apabila titik jenuh atau data yang diperoleh memiliki kesamaan yang terdiri dari
siswa yang memiliki kemampuan komputasi tinggi, sedang, dan rendah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes yaitu tes pola
bilangan yang berjumlah 4 soal uraian, serta metode wawancara kepada enam siswa
yang dipilih secara acak dan mewakili dari masing-masing indikator kemampuan
berpikir komputasi. Instrumen penelitan berupa soal tes pola bilangan dan pedoman
wawancara. Berdasarkan analisis hasil validasi, kedua instrumen tergolong valid dengan masing-masing 4,63 Va = untuk instrumen tes pola bilangan dan 4,58 Va =
untuk instrumen pedoman wawancara. Proses analisis data hasil tes soal untuk
memilih subjek penelitian pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah
mengumpulkan data dari hasil tes tulis Pola Bilangan, memberikan skor berdasarkan
rubrik penskoraran yang telah dibuat, merekap skor ke dalam tabel rekapitulasi,
menghitung dan menentukan subjek penelitian. Berikut merupakan data subjek
penelitian pada penelitian ini.
Tabel 1 Data Subjek Penelitian
Kode Subjek Skor Kemampuan
Komputasi Karakteristik Subjek
ST1 95.31 Tinggi
Siswa binaan olimpiade,
percaya diri, dan tidak mudah
menyerah
ST2 93.75 Tinggi Percaya diri, dan Tidak
mudah menyerah
SS1 84.38 Sedang
Mengerjakan tes dengan
santai, dan kurang percaya
diri
SS2 85.94 Sedang
Siswa binaan olimpiade,
Mengerjakan tes dengan
santai, dan kurang percaya
diri
SR1 62.5 Rendah Gelisah, tidak percaya diri,
dan mudah menyerah
SR2 45.31 Rendah Tidak percaya diri, dan
mudah menyerah
Triangulasi yang digunakan pada penelitian ini merupakan triangulasi metode.
Triangulasi metode pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil data
yang didapat melalui metode tes Pola Bilangan dan metode wawancara. Indikator
kemampuan berpikir komputasi pada penelitian ini meliputi dekomposisi, berpikir
algoritma, pengenalan pola, serta abstraksi dan generalisasi.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa kemampuan
komputasi siswa kelas VIII-G SMP Nuris Jember dari 25 siswa menunjukkan 16%
siswa yang mempunyai kemampuan berpikir komputasi rendah, 64% siswa yang mempunyai kemampuan berpikir komputasi sedang, dan 20% yang mempunyai
kemampuan berpikir komputasi tinggi. Siswa kelas VIII G rata-rata mampu
memenuhi indikator kemampuan berpikir komputasi yaitu dekomposisi, berpikir
algoritma, pengenalan pola. Namun, belum maksimal pada indikator abtraksi dan
generalisasi. Dari 6 subjek dengan masing-masing 2 subjek yang mewakili
kemampuan berpikir komputasi, keenam subjek tersebut dapat memenuhi dua
indikator berpikir komputasi yaitu dekomposisi dan berpikir algoritma. Siswa dengan
kemampuan berpikir komputasi tinggi mampu memenuhi semua indikator berpikir
komputasi yaitu dekomposisi, berpikir algoritma, pengenalan pola, dan abtraksi dan
generalisasi. Pada tahap abstraksi dan generalisasi masih terdapat kesalahan. Siswa
dengan kemampuan berpikir komputasi sedang mampu memenuhi indikator
dekomposisi, berpikir algoritma, dan pengenalan pola. Siswa dengan kemampuan
berpikir komputasi rendah mampu memenuhi indikator dekomposisi dan berpikir
algoritma, namun masih terdapat beberapa kesalahan. | en_US |