Show simple item record

dc.contributor.authorCahyadewa, Akbar
dc.date.accessioned2023-04-18T07:13:07Z
dc.date.available2023-04-18T07:13:07Z
dc.date.issued2023-02-07
dc.identifier.nim192010101001en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115657
dc.description.abstractStunting merupakan kondisi tinggi badan tidak sesuai dengan usianya karena gangguan pertumbuhan. Dampak jangka panjang dari kondisi stuntingberupa penurunan kekebalan tubuh sehingga mudah untuk terkena berbagai penyakit infeksi, terutama infeksi dari parasit usus. Giardia lamblia merupakan salah satu jenis protozoa yang sering ditemukan pada anak balita terutama anak dengan kondisi kekebalan tubuh yang menurun. Infeksi G. lamblia atau Giardiasis dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sanitasi lingkungan dan demografi. Masyarakat Kecamatan Jelbuk menggunakan sumur sebagai sumber air, mayoritas berprofesi sebagai petani dengan pendapatan rendah dan lulusan SD sederajat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui korelasi faktor sanitasi lingkungan (sumber air, pemeliharaan hewan ternak, dan ketersediaan jamban) dan demografi (tingkat pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga) terhadap infeksi G. lamblia pada balita stunting di Kecamatan Jelbuk. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observational dengan desain cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2022-Januari 2023 yang bertempat di Kecamatan Jelbuk dan Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Populasi penelitian 417 anak balita stunting, kemudian sampel penelitian sebanyak 156 anak balita stunting di Kecamatan Jelbuk. Pengambilan sampel menggunakan teknik non-probabilty dengan metode purposive. Jenis data yakni data primer didapatkan melalui pemeriksaan tinja balita stunting dengan metode sedimentasi dan pewarnaan menggunakan teknik direct smear kemudian pengambilan data menggunakan teknik wawancara. Analisis data menggunakan uji bivariat dengan chi-square kemudian dilanjutkan multivariat dengan regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan sebagian besar subjek penelitian didapatkan perempuan (54,4%), ibu dengan tingkat pendidikan rendah (75%), keluarga dengan ekonomi rendah (87,8), memiliki sumber air terlindungi (72,6%), memiliki hewan ternak (82,0), memiliki jamban (51,3). Prevalensi G. lamblia pada anak balita stunting di Kecamatan Jelbuk sebesar 6,4%. Hasil uji bivariat menunjukkan ketersediaan jamban memiliki hubungan terhadap infeksi G. lamblia (p=0,006). Faktor sumber air dan ketersediaan jamban dilakukan uji multivariat dengan (p<0,25). Faktor ketersediaan jamban merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap infeksi G. lamblia (p=0,002) dengan nilai probabilitas 99,21%. Kesimpulan dari penelitian ini yakni ketersediaan jamban memiliki hubungan terhadap infeksi G. lamblia pada anak balita stunting di Kecamatan Jelbuk, sedangkan sumber air, pemeliharaan hewan ternak, tingkat pendidikan ibu, dan status ekonomi keluarga menunjukkan tidak ada hubungan terhadap infeksi G. lamblia.en_US
dc.description.sponsorshipDr. dr. Wiwien Sugih Utami, M.Sc. dr. Dwita Aryadina Rachmawati, M.Kes.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Universitas Jemberen_US
dc.subjectDemography, environment sanitation, giardiasisen_US
dc.titleAnalisis Sanitasi Lingkungan dan Demografi sebagai Determinan Infeksi Giardia lamblia pada Anak Balita Stunting di Kecamatan Jelbuken_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKedokteranen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. dr. Wiwien Sugih Utami, M.Sc.en_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Dwita Aryadina Rachmawati, M.Kes.en_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 18 April 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record