Show simple item record

dc.contributor.authorMAHARANI, Ade Azza
dc.date.accessioned2023-04-14T07:11:26Z
dc.date.available2023-04-14T07:11:26Z
dc.date.issued2009-12-29
dc.identifier.nim04161010106en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115418
dc.description.abstractMaksila dan mandibula merupakan penyusun tulang rahang yang membentuk rongga mulut. Untuk menjaga agar pertumbuhan rahang optimal, diperlukan nutrisi yang cukup, yakni protein dan mineral dalam jumlah yang adekuat. Mineral utama untuk pertumbuhan tulang adalah kalsium. Susu mengandung kalsium yang cukup besar, terlebih pada susu kambing. Saat ini, susu kambing masih kurang disenangi oleh masyarakat, hal ini karena harganya yang masih relatif mahal dan rasanya yang kurang enak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan panjang dan lebar corpus mandibula tikus wistar setelah pemberian susu kambing ettawa selama pre dan post natal dan mengetahui panjang dan lebar corpus mandibula tikus setelah pemberian susu kambing sejak pre natal dan post natal. Manfaat penelitian ini adalah memberi informasi tentang manfaat susu kambing terhadap pertumbuhan panjang tulang, memberi informasi kepada masyarakat bahwa susu kambing dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat yang alergi susu sapi, dan sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Menggunakan sampel 18 ekor tikus wistar yang dibagi menjadi 3 kelompok, yakni kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, pre natal dan post natal. Untuk kelompok kontrol menggunakan 6 sampel berasal dari induk tikus yang hanya mendapat diet standart sampai tikus berusia 60 hari dan untuk kelompok pre natal menggunakan 6 ekor tikus berasal dari induk tikus yang mendapat diet standart dan tambahan susu kambing Ettawa secara sondase lambung hingga tikus lepas sapih (berusia 21 hari) kemudian dilanjutkan pemberian tambahan susu kambing Ettawa terhadap tikus hingga berusia 60 hari, serta kelompok post natal yang menggunakan 6 ekor tikus yang berasal dari induk tikus yang hanya mendapat diet standart hingga tikus lepas sapih (berusia 21 hari) kemudian tikus diberikan tambahan susu kambing Ettawa secara sondase lambung hingga usia 60 hari. Setelah tikus berusia 60 hari, tikus dimatikan dan didekaputasi mandibulanya. Mandibula dibersihkan dari jaringan lunak, kemudian dilakukan pengukuran panjang dan lebar corpus mandibulanya. Data hasil pengukuran diuji dengan menggunakan uji One Way Anova, menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok pre natal, dan antara kelompok pre natal dan post natal. Sedangkan untuk kelompok kontrol dan post natal tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan panjang dan lebar corpus mandibula tikus antara kelompok pre natal dan post natal dan panjang dan lebar corpus mandibula tikus setelah pemberian susu kambing sejak pre natal adalah 27,47 mm dan 9,08 mm, serta panjang dan lebar corpus mandibula tikus setelah pemberian susu kambing sejak post natal adalah 25,03 mm dan 8,28 mm.en_US
dc.description.sponsorshipdrg. Sri Lestari, M.Kes (DPU) drg. Winny Adriatmoko, M.Kes (DPA)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectSUSU KAMBING ETTAWAen_US
dc.subjectPRE DAN POST NATALen_US
dc.subjectCORPUS MANDIBULA TIKUS WISTARen_US
dc.titlePerbedaan Panjang dan Lebar Corpus Mandibula Tikus Wistar Setelah Pemberian Susu Kambing Ettawa Selama Pre dan Post Natalen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Sri Lestari, M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Winny Adriatmoko, M.Kesen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record