Show simple item record

dc.contributor.authorSHOLIHAH, Indri Maratus
dc.date.accessioned2023-04-14T06:43:34Z
dc.date.available2023-04-14T06:43:34Z
dc.date.issued2023-01-09
dc.identifier.nim180910302006en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115399
dc.description.abstractModernisasi menjadi awal berkembangnya sektor pertanian. Masuknya perkembangan inovasi teknologi pertanian mulai mengubah tatanan dalam kehidupan petani. Di mana manusia sebagai pekerja utama mulai digantikan oleh mesin-mesin pertanian. Di dalam sektor pertanian sekarang ini sudah ada mesin yang bernama combine harvester yang digunakan sebagai alat pemanen padi. Petani yang sudah menggunakan mesin combine harvester terdapat pada petani yang ada di Desa Benculuk. Dulunya petani di Desa Benculuk pada proses pemanenan dilakukan menggunakan cara manual dengan memakai jasa buruh pemanen (pengerit) dan mesin doser. Tetapi untuk sekarang mencari buruh pengerit sudah mulai sulit didapatkan. Ditambah penggunaan mesin doser sebagai alat perontok padi dalam pemakaiannya kurang maksimal. Kemudian pada bulan Oktober 2020 di Desa Benculuk masuk alat pemanen padi yaitu mesin combine harvester. Petani pemilik lahan yang menggunakan mesin ini tidak memerlukan banyak tenaga buruh pada proses pemanenan padi. Pasca masuknya mesin combine harvester di Desa Benculuk terbukti dapat memberikan keuntungan bagi petani pemilik lahan yang menggunakannya. Keuntungan menggunakan mesin combine harvester dalam proses pemanenan dapat meminimalisir tingkat kehilangan hasil panen, menambah hasil produksi panen, membuat kualitas padi hasil panen lebih baik, dan efisiensi penggunaan biaya, waktu serta tenaga yang dikeluarkan. Namun tidak semua petani di Desa Benculuk mau untuk mengadopsi penggunaan mesin combine harvester pada lahan sawah mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji gambaran rasionalitas petani di Desa Benculuk pasca masuknya mesin combine harvester. Penelitian ini menggunakan teori petani rasional dari Samuel L. Popkin (1986). Teori tersebut menyebutkan bahwa petani merupakan manusia rasional. Di mana petani memilih untuk melakukan investasi dengan mengambil risiko dalam mempertimbangkan berbagai macam pilihan yang dilakukan guna mendapatkan keuntungan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Di mana lokasi penelitian berada di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan informan utama yaitu petani pemilik lahan yang menggunakan mesin combine harvester pada proses pemanenan. Selain itu, ada informan pendukung lainnya yaitu petani pemilik lahan panen manual, pengelola mesin combine harvester, buruh pengerit, buruh angkut karung padi, dan buruh pembajak lahan. Teknik pengambilan data diambil melalui data primer yaitu dengan observasi dan wawancara, serta data sekunder melalui dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi serta teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif. Hasil temuan dari penelitian ini awal masuknya mesin combine harvester kurang mendapatkan minat antusias dari petani di Desa Benculuk. Petani yang banyak menggunakan kinerja mesin combine harvester pada proses pemanenan padi ini berasal dari Dusun Kemloso. Hal itu dikarenakan di dusun tersebut mulai kekurangan jumlah buruh pengerit, sehingga petani di sana menggunakan mesin combine harvester sebagai tenaga pada proses pemanenan padi. Sosialisasi dilakukan agar petani di Desa Benculuk sepenuhnya mau menerima dan menggunakan mesin combine harvester ini. Oleh sebab itu kelompok tani Rukun Makmur sebagai pengelola mesin tersebut melakukan beberapa strategi yang ditujukan agar petani di Desa Benculuk sepenuhnya mau untuk mengadopsi mesin combine harvester. Strategi itu antara lain yaitu dengan menggandeng para kelompok tani, mengubah pola pikir petani, dan menggandeng para pemuda setempat. Tentunya mesin combine harvester masuk di Desa Benculuk karena adanya beberapa faktor pendorong seperti kurangnya jumlah buruh panen, mobilitas buruh tani ke pekerjaan lainnya, penggunaan mesin combine yang lebih praktis dan efisien, hasil yang lebih bersih dan maksimal, serta petani mengikuti perkembangan tren yang ada. Pasca masuknya mesin combine harvester pada petani di Desa Benculuk mengubah tatanan kehidupan petani yang menggunakannya. Perubahan yang dirasakan berdampak pada perubahan peradaban yaitu berubahnya mesin teknologi yang dipakai oleh petani waktu terjun ke lahan sawah. Perubahan ekologi yang membuat tanah sawah lebih berlumpur dan berair. Perubahan ekonomi yaitu petani lebih diuntungkan, serta perubahan sosial dan budaya di mana kinerja buruh pengerit masih dipekerjakan, namun hanya dalam hubungan kontraktual. Pasca masuknya mesin combine harvester di Desa Benculuk menunjukkan bahwa petani di sana sudah menjadi petani rasional yang mengarah pada kapitalis.en_US
dc.description.sponsorshipDrs. Joko Mulyono, M.Si. Nurina Adi Paramitha, S.Sos., M.Sos.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectPetanien_US
dc.subjectCombine Harvesteren_US
dc.subjectRasionalitasen_US
dc.titlePetani Rasional: Gambaran Petani Benculuk Pasca Masuknya Mesin Combine Harvesteren_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiSosiologien_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Joko Mulyono, M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2Nurina Adi Paramitha, S.Sos., M.Sos.en_US
dc.identifier.validatortaufiken_US
dc.identifier.finalizationtaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record