PENGUKURAN KUALITAS, PRODUKTIVITAS, DAN EFISIENSI UNTUK IMPLEMENTASI PENGUKURAN KINERJA NONFINANSIAL (Studi kasus pada PT. GUDANG GARAM, Tbk Kediri)
Abstract
Sistem pengukuran kinerja untuk perusahaan telah banyak mengalami perubahan.
Selama ini keberhasilan kinerja suatu perusahaan selalu mengandalkan pengukuran
secara finansial dimana pengukuran ini hanya memberikan gambaran keberhasilan
perusahaan dalam jangka pendek. Pengukuran secara finansial tidak bisa
mengevaluasi perubahan-perubahan yang terjadi pada perusahaan untuk menghadapi
persaingan yang semakin kompetitif. Untuk itu dibutuhkan suatu alat perbandingan
agar dicapai suatu alat ukur yang lebih baik, yaitu manggunakan ukuran kinerja secara
nonfinansial dengan kualitas, produktivitas dan efisiensi sebagai tolak ukurnya.
Penelitian ini berjudul “Pengukuran Kualitas, Produktivitas dan Efisiensi Untuk
Implementasi Pengukuran Kinerja Nonfinansial (Studi kasus pada PT. GUDANG
GARAM, Tbk Kediri). Untuk itu dilakukan penelitian studi kasus yang menggunakan
metode deskriptif pada PT. GUDANG GARAM, Tbk Kediri dengan menggunakan data
perusahaan tahun 1998 sampai dengan 2006. Data yang digunakan adalah data primer
dan sekunder dengan teknik pengumpulan data secara wawancara dan dokumentasi.
Sedangkan teknik pengolahanya adalah dengan cara mengidentifikasi indikator kinerja
nonfinansial berupa konsep kualitas, produktivitas dan efisiensi pada departemen
produksi. Kemudian melakukan evaluasi kinerja manajemen produksi dengan tolak
ukur kinerja nonfinansial, yaitu terhadap kualitas, produktivitas dan efisiensi. Dari hasil
pengolahan data yang dilakukan diperoleh bahwa tingkat kualitas produksi perusahaan
menghasilkan tingkat defect degan rata-rata 0,06%, jumlah ini relatif kecil dari jumlah
output yang dihasilkan. Sedangkan untuk tingkat produktivitas 1 ton cengkeh
menghasilkan 4.011.111 batang rokok, 1 ton tembakau menghasilkan 1.055.555 batang
rokok dan 1 liter saos menghasilkan 590.000 batang rokok. Untuk efisiensi, departemen
produksi telah berhasil meningkatkan efisiensi dengan menekan biaya-biaya kualitas
yang muncul dalam proses produksi Sigaret Kretek Mesin (SKM) namun hal ini tidak
berpengaruh terhadap keseluruhan kinerja perusahaan karena tingkat kenaikan Harga
Pokok Penjualan tidak disertai dengan tingkat kenaikan penjualan.