dc.description.abstract | Pendidikan dapat dipadukan dengan kebudayaan setempat sehingga
pembelajaran terkesan kontekstual. Etnomatematika dapat menjadi jembatan bagi
peserta didik dalam mempelajari matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali etnomatematika pada Tari Jejer Gandrung
Kembang Menur yang selanjutnya digunakan materi dalam bentuk video
pembelajaran geometri. Gandrung merupakan maskot Kabupaten Banyuwangi.
Gandrung dibedakan menjadi dua, yaitu Kesenian Gandrung dan Tari Jejer
Gandrung. Kesenian Gandrung sudah ada sejak Kerajaan Blambangan. Tari Jejer
Gandrung diciptakan oleh Sumitro Hadi pada tahun 1975. Tari Jejer Gandrung
kemudian dikembangkan, salah satunya yaitu Tari Jejer Gandrung Kembang
Menur. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, metode
observasi, dan metode dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat aktivitas matematika pada konsep dan
ide matematis. Penelitian ini fokus pada gerak tari dan atribut tata busana Tari
Jejer Gandrung Kembang Menur. Pada gerak tari Jejer Gandrung Kembang
Menur terdapat aktivitas membilang, yaitu membilang dalam hitungan
dan berlaku kelipatan bergantung pada koreografi. Aktivitas
membilang pada ruas garis dapat diidentifikasi pada susunan penari yang
membentuk garis lurus. Garis yang dibentuk terdapat garis yang membentukk
gradien, garis horisontal, garis vertikal, garis yang saling tegak lurus. Aktivitas
membilang pada sudut dapat diidentifikasi pada gerak tari. Sudut yang dibentuk
yaitu sudut tumpul dan sudut suplementer.Aktivitas mendesain pola lantai pada umumnya berbentuk huruf dan bangun
datar. Bangun datar pada gerak Tari Jejer Gandrung Kembang Menur yaitu
segitiga, lingkaran, dan segi enam. Kesebangunan pada Tari Jejer Gandrung
Kembang Menur yaitu leveling dan kesebangunan segitiga dari gerakan tangan
lima orang penari. Kekongruenan pada Tari Jejer Gandrung Kembang Menur
yaitu gerakan yang sama dan berulang pada tempo yang berbeda, namun terletak
pada posisi yang berbeda. Transformasi geometri pada gerak Tari Jejer Gandrung
berupa refleksi (pencerminan), dilatasi (perkalian), rotasi (perputaran), dan
translasi (pergeseran).
Pada atribut tata busana Tari Jejer Gandrung Kembang Menur terdapat
aktivitas mengukur pada sudut yaitu pada kipas, berupa sudut tumpul. Titik ada
pada omprok. Ruas garis ada pada keter, hiasan daun (tulang dan ruas daun),
hiasan ilat-ilat dan sembong, serta pendhing. Bangun datar yang terdapat pada
atribut tata busana berupa lingkaran, gabungan dari segitiga dan setengah
lingkaran, gabungan dari empat lingkaran, seperempat lingkaran, juring lingkaran,
segitiga, oval, segiempat, gabungan dari setegah lingkaran besar dan satu
lingkaran kecil, dan gabungan dari segiempat dan setengah lingkaran, gabungan
dari tiga lingkaran, serta poligram, yaitu septagram. Kekongruenan pada atribut
tata busana Tari Jejer Gandrung Kembang Menur yaitu terdapat pada omprok,
kelat bahu, sembong dan kemben batik Gajah Oling. Kesebangunan pada atribut
tata busana Tari Jejer Gandrung Kembang Menur yaitu terdapat pada kipas.
Transformasi geometri terdapat pada refleksi, dilatasi dan rotasi.
Hasil penelitian pada etnomatematika Tari Jejer Gandrung Kembang Menur
berupa bahan ajar berupa video pembelajaran geometri untuk peserta didik
SMP/MTs kelas VIII dan IX. Video diunggah via Youtube dengan link
https://www.youtube.com/watch?v=gUIV5O-ibiY&feature=youtu.be. Video
pembelajaran geometri ini merupakan kompilasi dari video gerakan tari yang
diberi tanda dan penjelasan materi pelajaran sehingga memudahkan siswa untuk
belajar dengan kontekstual. | en_US |