Pengaruh Model Problem-Based Learning Berbasis Controversial Issues Pada Pembelajaran IPA Terhadap Keterampilan Argumentasi Ilmiah Siswa SMP

Abstract

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan serangkian kajian ilmu yang mepelajari fenomena yang memuat fakta , konsep, serta hukum yang telah di uji keasliannya. Pembelajaran IPA memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyusun konsepnya sendiri, dalam proses penyusunan konsep memberikan pengalaman mengekplorasi alam secara ilmiah. Ilmu pengetahuan berkembang pesat pada abad 21. Abad 21 telah memasuki era society 5.0 dengan pengetahuan menjadi elemen utamanya. Berbekal pengetahuan saja tidak cukup untuk mencapai era society 5.0. Diperlukan keselarasan antara pengetahuan dan keterampilan melalui pembiasaan dalam pembelajaran untuk memperoleh sumber daya manusia yang unggul serta berkualitas. Keterampilan harus dimiliki oleh siswa untuk mengimbangi kemajuan teknologi yang pesat serta menuntut peserta didik untuk beradaptasi serta mengikuti perubahan yang ada. Peningkatan keterampilan argumentasi ilmiah dapat didukung dengan penggunaan salah satu model pembelajaran. Model pembelajaran tersebut memiliki latar belakang masalah yakni dengan ProblemBased Learning. Masalah nyata menjadi awal pembelajaran Problem-Based Learning, sehingga memotivasi siswa dalam menghimpun informasi dan data untuk proses pemecahan masalah. Premis ini sangat sejalan dengan bidang argumentasi ilmiah, disertai dengan masalah kontroversial dalam memecahkan masalah yang perlu dipelajari. Model pembelajaran ini memiliki beberapa tahapan atau sintaks dalam proses memecahkan masalah yang menjadi persoalan, dalam sintak masiv ini siswa ditunjuk untuk memilih klaim yang menurut peserta didik benar dilanjutkan dengan mencari data yang, dimana data berupa bukti atau fakta spesifik untuk mendukung klaim tersebut sehingga klaim yang dikemukakan lebih kuat. Siswa dilanjutkan untuk membuat alasan untuk membenarkan suatu fakta dengan pengetahuan terkait keterhubungan antara klaim dengan data yang dipaparkan. Penelitian ini bermaksud untuk menguji cobakan sebuah model pembelajaran yang berpadu dengan isu yang kontroversi untuk melihat pengaruhnya terhadap keterampilan argumentasi ilmiah siswa SMP. Pendekatan penelitian menggunakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan ialah quasi experiment. Tempat pelaksanaan penelitian di SMP Negeri 7 Jember. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII A dan VII F yang merupakan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Post-test Only Control Design. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa soal posttest yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Metode analisis kemampuan argumentasi ilmiah menggunakan uji normalitas dan uji independent sample t-test dengan bantuan SPSS 22. Data yang diperoleh adalah nilai post-test kemampuan argumentasi ilmiah siswa. Nilai rata-rata keterampilan argumentasi ilmiah siswa kelas eksperimen sebesar 79.94, sedangkan nilai rata-rata keterampilan argumentasi ilmiah siswa kelas kontrol sebesar 62.82. Hasil dari analisis menggunakan uji normalitas diperoleh nilai signifikasi Sign. (2-tailed) pada tabel yaitu 0,111 sehingga data dapat dikatakan terdistribusi normal. Hasil uji Indepensent Sample t-Test nilai signifikasi Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 sehingga 0,000 < 0,05. H0 ditolak yang artinya nilai rata- rata argumentasi ilmiah siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak sama, dan Ha diterima yang artinya nilai rata- rata argumentasi ilmiah siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki perbedaan. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu penggunaan problem-based learning berbasis controversial issues pada pembelajaran IPA berpengaruh signifikansi terhadap keterampilan argumentasi ilmiah siswa SMP.