Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Widyaningrum
dc.date.accessioned2013-12-20T09:17:16Z
dc.date.available2013-12-20T09:17:16Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM072110101034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11516
dc.description.abstractHipertensi merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan kesakitan yang tinggi. Hipertensi pada lanjut usia sebagian besar merupakan hipertensi sistolik terisolasi (HST), meningkatnya tekanan sistolik menyebabkan besarnya kemungkinan timbulnya kejadian stroke dan infark myocard bahkan walaupun tekanan diastoliknya dalam batas normal (isolated systolic hypertension). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2007) menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 30% dengan insiden komplikasi penyakit kardiovaskular lebih banyak pada perempuan (52%) dibandingkan laki-laki (48%). Data Riskesdas juga menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia (Depkes, 2011). Jawa Timur menempati posisi pertama untuk provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi yaitu sebesar 37,4% (Depkes, 2011). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember penderita hipertensi adalah 55.691 penderita (Dinkes Kabupaten Jember, 2011). Data di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember pada tahun 2010 menunjukkan bahwa penyakit hipertensi menempati urutan ke-2 dalam 3 penyakit terbanyak di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara konsumsi makanan dengan kejadian hipertensi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional. Menurut waktu penelitian yang dilakukan, penelitian ini bersifat cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia baik laki-laki maupun perempuan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember yang berjumlah 139 orang, dengan besar sampel 60 responden. Penelitian ini dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember yang dilaksanakan pada bulan November 2011. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas: karakteristik lansia (usia, jenis kelamin, genetik), tingkat konsumsi (karbohidrat, lemak, natrium, serat), pola konsumsi (konsumsi makanan pemicu dan pencegah hipertensi) dan variabel terikat: kejadian hipertensi pada lansia. Data primer yang dikumpulkan adalah karakteristik lansia, tinggi badan lansia dengan menggunakan tinggi lutut dan berat badan lansia, tekanan darah tingkat konsumsi dan pola konsumsi pencegah dan pemicu hipertensi. Data sekunder berasal dari laporan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember sebagai tempat penelitian.Distribusi responden berdasarkan variabel penelitian diperoleh yaitu usia 60-74 tahun (Ederly) = 94%, jenis kelamin perempuan = 60%, tidak memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi = 77%. Status gizi sebagian responden berada pada kategori normal = 55%, serta tekanan darah responden berada pada kategori stadium 1 = 48%. Pada variabel tingkat konsumsi terdapat 3 (tiga) variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian hipertensi yaitu variabel lemak (p= 0,010), natrium (p= 0,004), serat (p=0,000), sedangkan variabel karbohidrat tidalk berhubungan secara signifikan (nilai p (0,599) > α (0,05)) dengan kejadian hipertensi. Pola makanan pencegah hipertensi yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian hipertensi diantaranya tomat, sawi, bayam, brokoli, mangga, semangka, nanas, ikan air tawar, tongkol, ayam tanpa kulit, putih telur, biji bunga matahari. Selain itu, pola makanan pemicu hipertensi diantaranya daging kambing, daging atau kulit ayam, keripik, dendeng, abon, ikan asin, telur asin, tepung susu, dan mentega. Saran yang dapat diberikan kepada UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember hendaknya memisahkan menu untuk lansia yang mempunyai penyakit tertentu dan menerapkan diit rendah garam dan tinggi serat untuk mencapai tekanan darah mendekati normal agar tidak terjadi komplikasi yang lebih berat khususnya penderita hipertensi yang bertujuan untuk menurunkan kejadian hipertensi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember. Bagi penelitian selanjutnya dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan. Penelitian lanjutan diharapkan dapat memisahkan antara asupan lemak jenuh dan tidak jenuh serta jenis garam yang dikonsumsi. Selain itu, diusahakan memperbesar sampel penelitian sehingga hasilnya lebih akurat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072110101034;
dc.subjectKonsumsi Makanan ,Kejadian Hipertensi pada Lansiaen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record