Show simple item record

dc.contributor.authorWicaksono, Ainaya Annisa
dc.date.accessioned2023-04-11T06:42:15Z
dc.date.available2023-04-11T06:42:15Z
dc.date.issued2023-01-27
dc.identifier.nim182110101132en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114930
dc.description.abstractRisiko kebakaran di gedung sekolah berada pada klasifikasi 7 menurut Permenakertrans No 20/PRT/M/2009, risiko tersebut menjadi lebih berbahaya karena sekolah merupakan tempat pelaksanaan proses belajar mengajar dimana penghuni sekolah adalah kelompok yang memiliki kerentanan sosial yaitu anak-anak. Penerapan manajemen pra kebakaran penting untuk dilakukan karena hal tersebut bertujuan untuk membatasi probabilitias kejadian kebakaran dan menurunkan kerentanan penghuni sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia bersama UNICEF menerbitkan Modul Sekolah Aman yang menyebutkan bahwa fasilitas sekolah aman perlu dilengkapi dengan sistem proteksi aktif. NFPA 101 menyatakan bahwa para guru di sekolah perlu mendapatkan pelatihan serta simulasi tanggap darurat kebakaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mempermudah mereka mengevakuasi diri sendiri dan para siswa apabila terjadi kebakaran di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat penerapan sarana penyelamatan jiwa, sistem proteksi aktif kebakaran, dan tingkat kesiapsiagaan sekolah dan guru di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluatif menggunakan pendekatan kuantitatif dengan membandingkan kondisi sarana penyelamatan jiwa dan sistem proteksi aktif kebakaran pada 3 gedung milik SD Muhammadiyah 4 Surabaya dengan standar yang berlaku yakni SNI, NFPA 101, dan Peraturan Menteri dengan bantuan 2 orang informan dari divisi sarana prasarana. Penelitian ini juga mengevaluasi kesiapsiagaan sekolah dan guru dalam menghadapi kebakaran dengan informan Wakil Kepala Sekolah Bagian AIK, SDI, dan Sarana Prasarana serta 46 responden guru menggunakan standar LIPI-UNESCO (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan sarana penyelamatan jiwa di SD Muhammadiyah 4 Surabaya yakni sarana jalan keluar sebesar 73,75%, petunjuk arah sebesar 42,86%, pintu darurat sebesar 27,28%, tangga darurat sebesar 33,34%, lampu darurat sebesar 33,34%, titik kumpul sebesar 80%, sehingga rata-rata penerapan sarana penyelamatan jiwa adalah 48,42% yang termasuk dalam kategori kurang. Tingkat penerapan sistem proteksi aktif kebakaran di SD Muhammadiyah 4 Surabaya yakni detektor kebakaran sebesar 53,34%, alarm kebakaran sebesar 39,17%, APAR sebesar 47,38%, hidran sebesar 80%, sehingga rata-rata penerapan sistem proteksi aktif kebakaran adalah 54,97% yang termasuk dalam kategori cukup. Tingkat kesiapsiagaan sekolah yakni kebijakan dan panduan sekolah sebesar 30%, rencana tanggap darurat kebakaran sekolah sebesar 63,64%, sistem peringatan dini kebakaran sekolah sebesar 33,34%, mobilisasi sumber daya sebesar 62,5%, sehingga tingkat kesiapsiagaan sekolah menghadapi kebakaran sebesar 50,04% yang termasuk kategori kurang siap. Tingkat kesiapsiagaan guru yakni pengetahuan dan sikap sebesar 85,75%, rencana tanggap darurat kebakaran sebesar 79,21%, sistem peringatan dini kebakaran sebesar 98,48%, mobilisasi sumber daya sebesar 59,81%, sehingga tingkat kesiapsiagaan guru menghadapi kebakaran sebesar 83,46% yang termasuk kategori sangat siap. Saran yang dapat diberikan untuk SD Muhammadiyah 4 Surabaya adalah memindahkan dekorasi yang mengganggu sarana jalan keluar, menyediakan petunjuk arah jalan keluar di seluruh gedung dengan ukuran yang tepat dan dilengkapi pencahayaan yang diperlukan, menyediakan lampu darurat dengan sumber energi baterai di seluruh gedung, mengadakan inspeksi rutin terhadap detektor kebakaran setiap 3 dan 6 bulan sekali, mengadakan inspeksi mingguan, bulanan, dan tahunan terhadap alarm kebakaran, melengkapi tanda pemasangan APAR di seluruh gedung, melakukan inspeksi APAR rutin 6 bulan sekali dan mengganti APAR yang kadaluarsa, membuat peta jalur evakuasi, menyimpan data rekaman inspeksi dalam bentuk digital, membuat dan mensosialisasikan prosedur evakuasi, membentuk gugus siaga bencana, mengadakan pelatihan dan simulasi bencana kebakaran untuk warga sekolah, membuat salinan dokumen penting, mengintegrasikan materi kebencanaan pada mata pelajaran yang relevan, dan mengadakan ekstrakulikuler kebencanaan.en_US
dc.description.sponsorshipReny Indrayani, S.KM., M.KKK Ana Islamiyah Syamila, S.Keb., M.KKKen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectKebakaran, Sekolah, Sarana penyelamatan jiwa, Sistem proteksi aktif, Kesiapsiagaan sekolahen_US
dc.titlePenerapan Manajemen Pra Kebakaran di SD Muhammadiyah 4 Surabayaen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Reny Indrayani, S.KM., M.KKKen_US
dc.identifier.pembimbing2Ana Islamiyah Syamila, S.Keb., M,KKKen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 11 Maret 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record