dc.contributor.author | Saroya, Ratih | |
dc.date.accessioned | 2023-04-11T05:40:10Z | |
dc.date.available | 2023-04-11T05:40:10Z | |
dc.date.issued | 2023-01-25 | |
dc.identifier.nim | 192010101141 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114893 | |
dc.description.abstract | Kanker nasofaring adalah keganasan tersering pada regio kepala dan leher. Kanker nasofaring memiliki berbagai macam gambaran histopatologi. Gambaran histopatologi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu paparan virus Epstein-Barr. Salah satu protein virus Epstein-Barr yang memiliki keterkaitan dengan gambaran histopatologi kanker nasofaring adalah Latent Membrane Protein-1 (LMP-1). Latent Membrane Protein-1 (LMP-1) memiliki keterkaitan dengan kanker nasofaring tipe non keratinizing. Non keratinizing adalah gambaran histopatologi yang memiliki prognosis lebih baik karena lebih peka terhadap tatalaksana radioterapi dibanding gambaran histopatologi keratinizing. Berdasarkan hal tersebut, ekspresi protein LMP-1 virus Epstein-Barr dapat menjadi prediksi pilihan terapi dan prognosis kanker nasofaring apabila terbukti bahwa ekspresi protein LMP-1 memiliki keterkaitan dengan gambaran histopatologi non keratinizing pada kanker nasofaring.
Tinjauan sistematik dan metaanalisis ini bertujuan membuktikan bahwa ekspresi protein LMP-1 EBV dapat meningkatkan insidensi kanker nasofaring tipe non keratinizing. Sumber yang digunakan untuk membuat tinjauan sistematik diambil dari PubMed, ScienceDirect, ProQuest, Springer, Oxford Academy, dan Cochrane Library. Peneliti menggunakan kerangka PICOS terlebih dahulu sebelum melakukan pencarian menggunakan kata kunci yang telah dirumuskan. Hasil pencarian selanjutnya berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi diekstraksi dan disintesis. Data yang didapat dari tinjauan sistematik kemudian dilakukan penelitian secara kuantitatif dengan menggunakan Review Manager (RevMan).
Hasil penelitian dari beberapa literatur terinklusi menunjukkan p-value 0,001 (<0,05) sehingga menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik. Nilai odds ratio gabungan pada penelitian ini sebesar 5,43 yang memiliki makna bahwa ekspresi protein LMP-1 yang positif memiliki kemungkinan 5,43 kali lipat memiliki gambaran non keratinizing pada pemeriksaan histopatologi. Kesimpulan beberapa literatur pada penelitian ini menunjukkan ekspresi protein LMP-1 EBV dapat meningkatkan insidensi kanker nasofaring tipe non keratinizing sehingga ekspresi protein LMP-1 EBV dapat digunakan sebagai prediksi terapi dan prognosis pada kanker nasofaring. | en_US |
dc.description.sponsorship | dr. Nindya Shinta Rumastika, M. Ked., Sp.THT-KL
dr. Yudha Nurdian, M. Kes | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kedokteran | en_US |
dc.title | Ekspresi Protein LMP-1 EBV Meningkatkan Insidensi Kanker Nasofaring Tipe Non Keratinizing: Tinjauan Sistematik | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Pendidikan Dokter | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | dr. Nindya Shinta Rumastika, M. Ked., Sp. THT-KL | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | dr. Yudha Nurdian, M. Kes | en_US |
dc.identifier.finalization | Finalisasi tanggal 11 April 2023_M.Arif Tarchimansyah | en_US |