Pengembangan Bahan Ajar Berbantuan GeoGebra pada Materi Transformasi Geometri untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Peserta Didik SMA

Abstract

Pemahaman konsep merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam proses penerapan konsep matematika, operasi matematika, maupun relasi matematika untuk suatu masalah. Pemahaman konsep memegang kendali utama dalam pembelajaran matematika. National Council of Teachers of Mathematics, (2000) menyampaikan bahwa pemahaman konsep berperan dalam pengetahuan faktual dan kemudahan prosedural dalam penanganan masalah. Namun, pembelajaran yang berlangsung masih terdapat peserta didik yang mengalami kesulitan karena anggapan tentang mata pelajaran matematika yang sukar, membosankan, bahkan menakutkan. Berdasarkan hasil catatan Programme for International Student Assessment (PISA) peserta didik di Indonesia memiliki kemampuan yang rendah dalam menyelesaikan tugas berbasis konteks. Selain itu, kemampuan matematika peserta didik juga tergolong rendah. Penyebab rendahnya kemampuan tersebut disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kurangnya pemahaman konsep materi yang diterima peserta didik. Untuk menghadapi permasalahan ini, diperlukan inovasi dan kreasi pada perangkat pembelajaran yang diterapkan, salah satu contohnya adalah bahan ajar. Bahan ajar merupakan bahan atau materi pelajaran yang dimanfaatkan dalam pembelajaran oleh guru dan peserta didik dengan struktur isi yang sistematis. Penggunaan bahan ajar matematika telah diterapkan di sekolah, namun hanya terbatas pada bahan ajar cetak saja dan tidak memanfaatkan bahan ajar berbantuan teknologi. Padahal, pada pembelajaran matematika membutuhkan suatu bahan ajar yang dapat menyajikan visualisasi yang nyata bagi peserta didik agar dapat memahami materi dengan baik. Salah satu materi tersebut adalah Transformasi Geometri. Penyajian materi ini dilakukan menggunakan perangkat lunak GeoGebra. Pemilihan GeoGebra sebagai bahan ajar noncetak dikarenakan kemampuannya dalam memvisualisasikan objek matematika dengan tepat dan kebebasan akses secara gratis. GeoGebra juga dapat diakses secara daring menggunakan koneksi internet melalui situs web yang tersedia maupun secara luring tanpa koneksi internet melalui perangkat yang telah terpasang perangkat lunak tersebut. Jenis penelitian yang diterapkan adalah penelitian pengembangan dengan model Thiagarajan atau model 4-D. Model ini memuat empat tahapan utama, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Fokus dari penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa bahan ajarnoncetak berformat pdf dan ggb dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI MIPA 1 SMAN 2 Tanggul. Uji validitas bahan ajar dilakukan oleh tiga validator dengan memberikan penilaian untuk setiap indikator yang tertera pada lembar angket validasi yang telah disediakan. Sedangkan kepraktisan bahan ajar diuji dari hasil angket respon peserta didik selaku pengguna bahan ajar tersebut. Untuk uji keefektifan bahan ajar dilakukan melalui tes berupa pretest dan posttest sebagai tolok ukur pemahaman kosep peserta didik pada materi Transformasi Geometri ketika sebelum dan sesudah penggunaan bahan ajar berbantuan GeoGebra. Berdasarkan pelaksanaan penelitian, hasil yang diperoleh adalah bahan ajar yang dikembangkan telah valid dengan tingkat kevalidan sangat tinggi, praktis dengan tingkat kepraktisan cukup, dan tergolong efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Produk yang dihasilkan berupa bahan ajar noncetak berformat pdf yang terintegrasi ke situs web GeoGebra serta dapat diunduh melalui tautan yang tersedia dan berformat ggb yang dapat diakses langsung melalui situs web GeoGebra atau menggunakan perangkat yang telah terpasang GeoGebra. Penelitian ini masih memerlukan perbaikan pada penelitian mendatang. Bagi penelitian mendatang, diharapkan pengembangan materi relevan yang berkaitan dengan visualisasi dapat dilakukan, baik dengan perangkat lunak serupa maupun berbeda.