Show simple item record

dc.contributor.authorJAGAD, Moh. Alief Bias
dc.date.accessioned2023-04-10T07:10:18Z
dc.date.available2023-04-10T07:10:18Z
dc.date.issued2022-11-17
dc.identifier.nim180210302024en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114788
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 10 April 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractPermasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah (1) Berapa jumlah tinggalan-tinggalan arkeologis kebudayaaan megalitik di Desa Tanggir? Bagaimana sebarannya? Apa saja tinggalan arkeologis lain yang memiliki konteks asosiasi dengan tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik di Desa Tanggir? Dan, apa saja jenis serta fungsi dari tinggalan-tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik tersebut?; (2) Bagaimana gambaran sistem kepercayaan masyarakat pendukung kebudayaan megalitik di Desa Tanggir Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro?; (3) Bagaimana gambaran sistem sosial, ekonomi dan budaya masyarakat pendukung kebudayaan megalitik di Desa Tanggir Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro?. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menginventarisir jumlah tinggalan-tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik di Desa Tanggir; (2) Menganalisis sebaran, jenis, dan fungsi dari tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik di Desa Tanggir; (3) merekontruksi sistem kepercayaan, sosial, ekonomi dan budaya komunitas megalitik di Desa Tanggir. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yaitu; (1) pemilihan topik, (2) heuristik (pengumpulan sumber), (3) kritik, (4) interpretasi, (5) historiografi (penulisan). Sumber primer dikumpulkan dengan teknik survey lapang sedangkan sumber sekunder dikumpulkan dengan teknik dokumenter dan teknik wawancara. Hasil dan pembahasan penelitian: (1) berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik di Desa Tanggir tersebar di dua Dusun yaitu Dusun Tanggir berjumlah 8 megalit dan Dusun Kampak berjumlah 1 megalit, maka total jumlah keseluruhan adalah 9 megalit yang membentuk pola sebaran berkelompok berdekatan dan tunggal. Tipologi tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik di Desa Tanggir adalah berjenis peti kubur batu. Temuan lain yang memiliki konteks asosiasi dengan peti kubur batu yaitu pecahan gerabah, uang kepeng Cina, pecahan keramik asing berwarna putih, dan batu berbentuk persegi yang memiliki lubang dibagian tengah. Tinggalan arkeologis di Desa Tanggir belum pernah dilakukan uji pertanggalan karbon, namun, di kabupaten Bojonegoro terdapat Situs megalitik yang sudah pernah dilakukan uji pertanggalan karbon yaitu Situs Kawengan yang menunjukan sekitar abad XV-XVII (abad 15-17 M). (2) sistem kepercayaan yang dianut masyarakat pendukung kebudayaan megalitik di Desa Tanggir ada dua konsepsi: (a) konsepsi pertama, kematian dipandang tidak membawa perubahan esensial terhadap martabat seseorang sehingga perlu melakukan perbuatan baik dan pesta jasa agar mendapatkan tempat terbaik di dunia lain; (b) konsepsi kedua, roh/arwah seseorang tidaklah lenyap disaat kematian itu tiba, melainkan pergi menuju kesuatu tempat atau dunia lain (dunia roh nenek moyang) dan mereka tetap hidup abadi. Konsepsi inilah yang mempengaruhi aspek kehidupan khususnya yang berhubungan dengan penguburan, seperti penyertaan bekal kubur dan orientasi arah hadap wadah kubur. (3) kehidupan sosial komunitas megalitik di Desa Tanggir telah mengenal pola hunian menetap. Mereka juga telah memiliki keahlian dibidang penambangan batu, memahat, pembuatan gerabah dan telah mengenal teknologi dari logam seperti besi. Selain terdapat tatanan kehidupan sosial, mereka memiliki kehidupan yang bercorak egalitarian (gotongroyong). Keadaan ekonomi komunitas megalitik Desa Tanggir dapat dikatakan dalam kondisi baik atau berkecukupan yang ditandai dengan temuan peti kubur batu karena tidak sembarang orang dapat dikuburkan didalam wadah kubur. Selain itu komunitas megalitik di Desa Tanggir juga telah melakukan kegiatan perdagangan yang ditandai dengan temuan uang logam Cina (uang kepeng) dan pecahan keramik asing berwarna putih di Desa Tanggir. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa (1) jumlah keseluruhan tinggalan arkeologis kebudayaan megalitik di Desa Tanggir adalah 9 megalit dengan tipologi megalit satu jenis yaitu peti kubur batu; (2) sistem kepercayaan, sosial, dan ekonomi komunitas megalitik di Desa Tanggir memiliki konsep religi yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain sehingga membentuk suatu masyarakat yang memiliki budaya gotong-royongen_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Drs. Kayan Swastika, M. Si Dosen Pembimbing Anggota : Drs. Sumarjono, M. Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectKEBUDAYAAN MEGALITIKen_US
dc.subjectDESA TANGGIRen_US
dc.titleKebudayaan Megalitik di Desa Tanggir Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoroen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Sejarahen_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Kayan Swastika,. M.Sien_US
dc.identifier.pembimbing2Drs. Sumarjono,. M.Sien_US
dc.identifier.validatorKacung-3 Januari 2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record