Strategi Lansia Miskin Dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarga (Study Deskriptif Pada Keluarga Lansia Yang Berprofesi Sebagai Tukang Becak Kelurahan Pakistaji Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo)
Abstract
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik demografi dan
bagaimana strategi lansia yang berprofesi sebagai tukang becak dalam pemenuhan
kebutuhan keluarganya. Kelompok sasaran pada penelitian ini adalah lansia yang
berusia 60 tahun keatas yang bekerja sebagai tukang becak dan pekerjaan ini adalah
pekerjaan pokoknya. Dipilihnya lansia ini karena melihat usaha mereka tetap bekerja
di usianya yang tidak lagi muda dan usia yang tidak seharusnya lagi bekerja namun
mereka tetap bekerja, kemudian faktor menarik lainnya adalah pekerjaan yang
mereka geluti adalah pekerjaan yang berat yaitu sebagai tukang becak. Melihat
keadaan saat ini, pekerjaan sebagai tukang becak adalah pekerjaan sektor informal
yang tidak lagi menjanjikan karena sekarang ini sudah banyak masyarakat yang
mempunyai kendaraan sendiri, dan hal ini mengakibatkan berkurangnya penumpang
becak.
Lokasi penelitian ini adalah Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota
Probolinggo, Propinsi Jawa timur. Disamping menggunakan data sekunder yaitu
monografi desa atau profil desa juga menggunakan data primer yang diperoleh
melalui bantuan Interview Guide
Hasil penelitian ini menunjukkan Kondisi umum penarik becak yang ada di
Kelurahan Pakistaji Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo mempunyai kondisi
finansial yang tidak mendukung para lansia maka dari itu mereka hanya bisa bekerja
vii
sebagai tukang becak. Mereka bekerja sebagai tukang becak karena dituntut untuk
memenuhi kebutuhan keluarga mereka dengan keterbatasan finansial kondisi fisik
yang lemah mereka tetap harus bekerja agar kebutuhan mereka bisa terpenuhi. Ada
beberapa strategi lansi sebagai tukang becak untuk memenuhi kebutuhan keluarga
mereka berikut strategi yang digunakan oleh para lansia:
a. Strategi pertama yang dilakukan oleh informan berkaitan dengan penghematan
yang dilakukan oleh semua informan agar kebutuhan sehari-hari mereka dapat
terpenuhi.
b. Strategi yang kedua yaitu deversifikasi pekerjaan yaitu penganekaragaman
pekerjaan semua informan melakukan hal tersebut untuk mendapatkan
pemasukan dan semua informan tidak terpacu hanya bekerja menjadi tukang
becak saja tetapi kebanyakan dari informan bekerja menjadi buruh tani, mencari
rumput makan ternak dll.
c. Strategi yang ketiga informan memanfaatkan anggota keluarga mereka untuk
bekerja, pemanfaatan anggota keluarga disini adalah istri dari informan yang ikut
membantu perekonomian keluarga semua istri informan bekerja tanpa paksaan,
mereka bekerja karena kesadaran mereka sendiri.
d. Strategi yang keempat adalah perlindungan sosial, perlindungan sosial merupakan
sarana penting untuk meringankan keluarga lansia karena keluarga lansia
mendapatkan bantuan publik dan pelayanan kesejahteraan mencangkup tunjangan
raskin, tunjangan uang pelayan sosial yang ditujukan untuk membantu atau
melindungi individu, yang paling rentan agar mereka dapat memenuhi kebutuhan
dasar dan meningkatkan kualitas hidupnya.