Show simple item record

dc.contributor.authorAMALINA, Avita
dc.date.accessioned2023-04-10T04:05:28Z
dc.date.available2023-04-10T04:05:28Z
dc.date.issued2023-01-12
dc.identifier.nim202520102013en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114700
dc.description.abstractData Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan prevalensi balita stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Kelompok balita usia 25-59 bulan menempati prevalensi balita stunting tertinggi dengan Provinsi Jawa Timur masuk peringkat kedua setelah Jawa Barat. Penyakit infeksi diare dapat menjadi penyebab langsung stunting, yang dapat disebabkan oleh faktor air, kebersihan, dan sanitasi rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara konsumsi air, kebersihan, dan sanitasi rumah tangga dengan kejadian stunting di Kabupaten Lumajang. Metode penelitian kuantitatif dengan desain studi kasus-kontrol. Populasi seluruh rumah tangga balita stunting dan non stunting umur 25-59 bulan di Kabupaten Lumajang. Populasi penelitian adalah semua rumah tangga yang memiliki balita stunting dan non stunting usia 25-59 bulan di Kabupaten Lumajang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2022 di Puskesmas Rogotrunan, Tekung, Sumbersari, Gucialit, Padang, Bades, Kedungjajang, Klakah. Pengambilan sampel dengan proportional stratified random sampling menghasilkan 82 responden (masing-masing 41 pada kelompok kasus dan kontrol). Analisis dengan uji bivariat chi-square. Hasil penelitian mengungkap karakteristik responden rumah tangga balita yang berhubungan dengan kejadian stunting di Kabupaten Lumajang adalah berat badan (p-value 0,001, contingency coefficient 0,508). Rumah tangga balita yang memiliki berat badan kurang beresiko 15,909 kali terkena stunting dibandingkan rumah tangga balita yang memiliki berat badan normal. Jumlah E. coli terbanyak berada pada air konsumsi balita stunting dari sumber galon air isi ulang sebanyak 1.100 bakteri dalam 100 ml air. Praktik BAB dalam indikator higiene rumah tangga ditemukan berhubungan signifikan dengan kejadian stunting (p-value 0,043, contingency coefficient 0,218). Rumah tangga balita yang melakukan praktik BAB di sungai beresiko terkena stunting 4,727 kali dibandingkan rumah tangga balita yang melakukan praktik BAB di rumah. Uji bivariat tidak menemukan hubungan antara kuantitas konsumsi air (p-value 0,600), higiene (pvalue 0,286), dan sanitasi rumah tangga (p-value 0,196) dengan kejadian stunting pada anak usia 25-59 bulan di Kabupaten Lumajang. Indikator berat badan dan praktik BAB merupakan faktor risiko terjadinya stunting di Kabupaten Lumajang. Oleh karena itu, pemantauan dan evaluasi dapat menjadi salah satu upaya surveilans gizi yang harus dilakukan secara komprehensif dari masing-masing instansi kesehatan untuk mencegah terjadinya stunting pada balita di Kabupaten Lumajang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPascasarjanaen_US
dc.subjectAnaken_US
dc.subjectSanitasien_US
dc.subjectKebersihanen_US
dc.subjectAir konsumsien_US
dc.titleHubungan Air Konsumsi, Higiene, Dan Sanitasi Rumah Tangga Dengan Kejadian Stunting(Studi Case Control pada Balita Stunting di Kabupaten Lumajang)en_US
dc.typeTesisen_US
dc.identifier.prodiIlmu Kesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Leersia Yusi Ratnawati, S.KM., M.Kes.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Candra Bumi, dr., M.Si.en_US
dc.identifier.validatortaufiken_US
dc.identifier.finalizationtaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record