Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Produk Aksesoris Bangunan

Abstract

Bahan baku menjadi persoalan yang kerap dialami oleh industri manufaktur. Industri manufaktur acapkali abai terhadap siklus rantai pasokan dari mulai pemasok, manufaktur hingga ke konsumen. Apabila dibiarkan, perusahaan mengalami kelebihan dan kekurangan persediaan bahan baku yang berdampak pada pembengkakan biaya dan pelayanan terhadap konsumen. UD Barata Jaya adalah salah satu perusahaan bidang manufaktur yang mengalami permasalahan persediaan bahan baku akibat domino pandemi effect yaitu perubahan barga bahan baku semen, besi dan pasir. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan persediaan bahan baku yang dilakukan UD Barata Jaya dengan mengamati total biaya persediaan, frekuensi dan kuantitas pemesanan, tingkat persediaan pengaman dan titik pemesanan kembali. Penelitian ini menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan total biaya persediaan lebih hemat dengan metode EOQ meski kebijakan perusahaan saat ini lebih fleksibel dari segi biaya.