| dc.description.abstract | Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan ibu. Penyebab AKI di Jawa Timur tahun 2017 paling banyak disebabkan karena preeklampsia (28,92%). Di Kabupaten Jember, wilayah dengan kejadian preeklampsia tertinggi berdasarkan data Dinas Kesehatan tahun 2020 terjadi pada Kecamatan Kalisat dengan 69 kejadian preeklampsia, sedangkan pada tahun 2021 kejadian preeklampsia di Kecamatan Kalisat mencapai 110 kasus.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kalisat dengan sampel sebanyak 45 responden ibu hamil preeklampsia dan 45 responden yang tidak preeklampsia yang didapatkan dari simple random sampling. Variabel bebas yaitu faktor sosial demografi ibu yang meliputi (usia, pendapatan, tingkat pendidikan), riwayat penyakit kronis (riwayat diabetes, riwayat hipertensi, riwayat penyakit ginjal), faktor dukungan sosial keluarga (dukungan emosional, dukungan informasi, dukungan instrumental, dan dukungan penghargaan), serta faktor perilaku yang berupa kunjungan ANC (Antenatal Care). Variabel terikat yaitu preeklampsia. Data didapatkan dari kuesioner dan wawancara. Data dianalisis bivariat menggunakan chi square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan responden preeklampsia sebagian besar memiliki usia <20 dan >35 tahun (35,6%), pendapatan <2.355.662,91 (41,1%), menempuh pendidikan < wajib belajar 12 tahun (41,1%), tidak memiliki riwayat diabetes (41,1%), memiliki riwayat hipertensi (37,8%), tidak memiliki riwayat penyakit ginjal (46,7%), memiliki dukungan emosional keluarga rendah (37,8%), memiliki dukungan informasi keluarga rendah (26,7%), memiliki dukungan instrumental keluarga tinggi (45,6%), memiliki dukungan penghargaan tinggi (45,6%), dan melakukan kunjungan ANC <6 kali (27,8%). Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia yaitu variabel pendapatan (p-value 0,012), tingkat pendidikan (p-value 0,002), riwayat diabetes (p-value 0,006), riwayat hipertensi (p-value 0,000), dukungan emosional keluarga (p-value 0,000), dukungan informasi keluarga (p-value 0,000), dan kunjungan ANC (p-value 0,000). Variabel yang tidak berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia yaitu usia (p-value 0,121), riwayat penyakit ginjal (p-value 0,242), dan dukungan instrumental keluarga (p-value 0,361), dan dukungan penghargaan keluarga (p-value 0,117). Berdasarkan hasil multivariat diketahui bahwa determinan dukungan emosional keluarga dengan nilai OR tertinggi yaitu 833,657.
Saran yang diberikan peneliti yaitu diharapkan Puskesmas Kalisat akan melakukan skrining, monitoring, dan evaluasi terkait hasil skrining, melakukan penyuluhan dan pemantauan terhadap ibu hamil, serta melakukan promosi terkait preeklampsia. Diharapkan ibu dan suami yang berkeinginan memiliki anak merencanakan kehamilannya bersama bidan atau petugas kesehatan, melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, serta diharapkan keluarga memperhatikan dan mendukung ibu hamil dengan memberikan dukungan sosial dengan baik. | en_US |
