Laporan Keuangan CV Obor Inti Boga Melalui Aplikasi Microsoft Excel dan Aplikasi Laporan Keuangan Usaha Mikro (LAMIKRO)

Abstract

UMKM dalam perekonomian memiliki peran sebagai salah satu sektor yang memiliki kekuatan pendorong utama dalam pembangunan ekonomi nasional dan lapangan kerja. UMKM masih belum kuat dalam kemampuan manajemen usaha, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih terbatas, serta akses ke lembaga keuangan, terutama perbankan. Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju memberikan dampak yang signifikan terhadap proses pencatatan akuntansi dalam suatu perusahaan. Microsoft excel menjadi salah satu aplikasi yang fleksibel untuk seluruh jenis usaha UMKM, sedangkan aplikasi lamikro menjadi salah satu aplikasi smartphone pembukuan akuntansi sederhana untuk usaha mikro. Pencatatan dan pengelolaan keuangan CV. Obor Inti Boga tidak dilakukan dengan baik, sehingga tidak ada laporan keuangan yang dihasilkan. Pencatatan persediaan di gudang serta penentuan pajak menjadi permasalahan dalam CV Obor Inti Boga. Kondisi pencatatan keuangan pada CV Obor Inti Boga saat ini hanya mencantumkan bukti transaksi kegiatan usaha seperti pembelian dan penjualan serta pencatatan persediaan barang di gudang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun laporan keuangan CV. Obor Inti Boga menggunakan aplikasi microsoft excel dan aplikasi Lamikro. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat studi kasus. Penelitian ini dilakukan selama bulan Agustus 2022. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu laporan keuangan CV Obor Inti Boga melalui aplikasi microsoft excel sesuai dengan laporan keuangan manufaktur. Laba yang dihasilkan selama bulan agustus sebesar Rp. 3.,006.056. Total aset laporan posisi keuangan bulan agustus sebesar Rp 394.117.500. Laporan keuangan CV Obor Inti Boga melalui aplikasi lamikro kurang sesuai dengan laporan keuangan manufaktur. Hal ini dikarenakan pada laporan laba-rugi dan laporan posisi keuangan yang memuat persediaan tidak diklasifikasikan menjadi persediaan bahan baku, persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi, namun digabung menjadi persediaan barang dagang. Laba yang dihasilkan selama bulan agustus sebesar Rp. 33,493,181, sedangkan aset yang dihasilkan pada bulan agustus sebesar Rp. 2.939.227.681.