Minat Masyarakat Membayar Zakat Melalui Instansi Baznas di Kabupaten Situbondo

Abstract

Salah satu sarana untuk menyatukan umat Islam di sejumlah daerah ialah melalui kehadiran BAZNAS. Namun Secara nasional, rendahnya realisasi pengumpulan zakat melalui badan pengelolaan berpotensi lebih besar. Zakat yang terkumpul berpotensi mencapai angka Rp. 327.6 triliun. Akan tetapi akan yang tercatat hanya mencapai Rp. 71.4 triliun saja. Artinya masyarakat masih belum memanfaatkan adanya BAZNAS, hal tersebut terjadi karena beberapa faktor. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis serta mengetahui faktor- faktor penyebab kurang minatnya masyarakat untuk melakukan pembayaran zakat melalui instansi Baznas pada Kab. Situbondo. Penelitian ini merupakan jenis kualitatif. Data yang didapatkan dianalisis dengan pendekatan ekploratif. Hasil dari penelitian tersebut adalah 1) pemahaman muzaki mengenai pembayaran zakat melalui BAZNAS masih rendah, mereka belum mempunyai pemahaman mengenai keberadaan dan fungsi BAZNAS bahkan beberapa muzakki baru mengetahui adanya kantor BAZNAS di Kabupaten Situbondo. Dan selama ini muzakki membayarkan zakatnya melalui masjid, kiai, ataupun di berikan secara langsung, 2) terdapat faktor religiusitas yang menyebabkan masyarakat enggan untuk membayar zakat melalui BAZNAS (Masyarakatmerasa lebih afdhal memberikan zakat langsung kepada mustahiq), 3)BAZNAS telah membuat kebijakan dalam menarik muzakki atau masyarakat untuk membayar zakatnya melalui BAZNAS dengan gencar mensosialisasikan keberadaan BAZNAS itu sendiri kepada masyarakat, dengan melakukan ceramah zakat dan juga memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui radio, baliho, dll.