Pengaruh Jarak Antar Filler Expanded Wire Mesh terhadap Kinerja Cooling tower Induced Draft Counterflow

Abstract

Pengaruh Jarak Antar Filler Expanded wire mesh Terhadap Kinerja Cooling tower Induced Draft Counterflow; Helmi Ardaiwan, 181910101064; 2022; X halaman; Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember. Pesatnya perkembangan perindustrian mengakibatkan pemakaian mesin-mesin industri semakin meningkat yang mengakibatkan permasalahan panas mesin yang tinggi. Maka diperlukanlah sistem pendinginan yang baik untuk menjaga efisiensi dan kinerja mesin tetap dalam keadaan baik. Solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan diatas adalah pemakaian menara pendingin (cooling tower). Cooling tower adalah alat penukar kalor dengan fluida kerja udara dan air. Udara berfungsi mendinginkan suhu air panas yang masuk ke dalam cooling tower dengan cara mengontak langsung dengan air. Faktor yang memengaruhi kinerja cooling tower adalah waktu kontak dan luas permukaan antar fase (air dan udara). Untuk memperbesar pengaruh faktor di atas maka ditambahkanlah bahan pengisi (filler). Tujuan penggunaan filler adalah menghambat laju aliran fluida agar terjadi kontak yang lebih lama antara fluida dengan udara sehingga menghasilkan unjuk kerja yang maksimal. Semakin lama kontak fluida dengan udara maka dapat menurunkan suhu secara maksimal. Expanded wire mesh dalam bahasa Indonesia disebut expanda metal merupakan mesh yang terbuat dari sayatan plat berbentuk lubang-lubang jajar genjang, diproses dengan mesin yang ditarik tanpa adanya pengelasan maupun pengecoran logam. Penelitian unjuk kerja cooling tower dengan menggunakan metode eksperimental dengan membandingkan cooling tower tanpa menggunakan bahan pengisi dengan cooling tower dengan menggunakan bahan pengisi. Cooling tower ini menggunakan 6 layer bahan pengisi expanded wire mesh. Pada proses pengambilan data, hal yang dilakukan sama dengan memvariasikan suhu air masuk 50 ℃, 60 ℃, 70 ℃ dan kecepatan udara tanpa bahan pengisi serta kecepatan udara dengan bahan pengisi sebesar 4 m/s, 6 m/s, 8 m/s. Debit air, kecepatan udara, suhu awal air masuk, suhu air keluar, suhu bola basah udara masuk, suhu bola basah udara keluar, suhu lingkungan sekitar merupakan data yang dicari pada penelitian. Proses pengambilan data dilakukan selama 600 detik. Penelitian unjuk kerja cooling tower ini mendapatkan nilai efektivitas dan kapasitas pendingin lebih tinggi daripada cooling tower tanpa menggunakan bahan pengisi. Hal ini dibuktikan dengan nilai efektivitas tertinggi yang didapatkan cooling tower dengan menggunakan bahan pengisi sebesar 70,61% sedangkan nilai tertinggi pada cooling tower tanpa menggunakan bahan pengisi yaitu 49,27%. Nilai kapasitas pendingin tertinggi pada cooling tower dengan menggunakan bahan pengisi yaitu 21,61kJ/s sedangkan nilai tertinggi pada cooling tower tanpa menggunakan bahan pengisi didapatkan nilai 15,15 kJ/s. Penambahan bahan pengisi expanded wire mesh dengan menggunakan Variasi suhu air masuk, Kecepatan udara, dan Jarak antar layer berpengaruh terhadap unjuk kerja cooling tower induced draft counter flow. Karena semakin besar variasi suhu awal air, Kecepatan udara dan penambahan bahan pengisi dengan ketinggian yang disesuaikan akan menyebabkan naiknya angka efektivitas dan kapasitas pendingin. Sedangakn nilai rasio air dan udara dan nilai L/G akan semakin menurun akibat penambahan suhu air mauk dan kecepatan udara yang digunakan.