PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENGURANGI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL SISWA KELAS VII-B SMP NEGERI 14 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Abstract
Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap guru pengajar
bidang studi matematika kelas VII-B SMP Negeri 14 Jember, diketahui bahwa masih
banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dikarenakan siswa melakukan
kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Beberapa jenis kesalahan yang
sering dilakukan siswa yakni kesalahan teorema, kesalahan penggunaan data, dan
kesalahan teknik. Metode pembelajaran yang diterapkan di SMP tersebut adalah
metode ceramah.
Pembelajaran metematika realistik merupakan pembelajaran matematika yang
menggunakan masalah kontekstual, menggunakan model, menggunakan kontribusi
siswa, interaktif, dan integrasi dengan topik lainnya, dalam proses pembelajaran
siswa mengkonstruksi, membuat model matematika, dan saling membantu pekerjaan
atau tugas akademik teman sekelompoknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui penerapan, kecenderungan jenis kesalahan, aktivitas, dan efektivitas
pembelajaran Matematika Realistik untuk mengatasi kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal persamaan linier satu variabel.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-B SMP Negeri 14 Jember tahun
ajaran 2011/2012, yang berjumlah 37 siswa. Alasan pemilihan subjek penelitian yaitu
kelas VII-B memiliki kemampuan siswa yang heterogen dan sebagian besar siswa
kelas VII-B banyak melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika.
Metode pengumpulan data antara lain tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 November sampai 1 Desember 2011.
viii
Proses penelitian diawali tes pendahuluan dengan bahan kajian implementasi
operasi hitung bentuk aljabar yang bertujuan untuk mengetahui kecenderungan jenis
kesalahan siswa sebelum pembelajaran. Pembelajaran Matematika Realistik
dilakukan 2 siklus. Langkah pembelajaran yaitu dengan urutan langkah 1 memahami
masalah kontekstual, langkah 2 menjelaskan masalah kontekstual, langkah 3
menyelesaikan masalah kontekstual, langkah 4 membandingkan dan mendiskusikan
jawaban siswa, dan langkah 5 menyimpulkan.
Berdasarkan hasil analisa tes pendahuluan diketahui bahwa siswa melakukan
jenis kesalahan penggunaan data sebesar 8,1%, kesalahan teorema sebesar 11,9%,
kesalahan teknik sebesar 6,5%, dan kesalahan lain sebesar 64,3%. Sedangkan jenis
kesalahan yang dilakukan siswa pada tes akhir 1 yakni kesalahan penggunaan data
sebesar 4,3%, kesalahan teorema sebesar 40%, kesalahan teknik sebesar 3,2%, dan
kesalahan lain sebesar 10,3%. Diperoleh kesimpulan bahwa pada tes pendahuluan,
siswa cenderung melakukan jenis kesalahan lain. Dan jenis kesalahan yang
dilakukan siswa pada tes akhir 2 yakni kesalahan penggunaan data sebesar 3,8%,
kesalahan teorema sebesar 20%, kesalahan teknik sebesar 3,2%, dan kesalahan lain
sebesar 9,7%.
Hasil analisis data aktivitas siswa selama pembelajaran menunjukkan rata-rata
adalah aktif, rata-rata keaktifan siswa pada tiap siklus yaitu siklus I mencapai 61,8%,
dan siklus 2 mencapai 72,5%. Berdasarkan analisa data pada hasil tes siswa pada
siklus 1 dan siklus 2 dapat diketahui bahwa dalam mengerjakan soal persamaan linier
satu variabel, siswa cenderung melakukan kesalahan teorema.
Pada siklus 2 diperoleh persentase efektivitas pembelajaran sebesar 36,5%
dengan kata lain pembelajaran matematika realistik cukup efektif untuk mengatasi
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal persamaan linier satu variabel.