Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorFITHRIYANI, Anis Zakiyyah
dc.date.accessioned2023-03-30T03:29:31Z
dc.date.available2023-03-30T03:29:31Z
dc.date.issued2021-07-30
dc.identifier.nim190820101031en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114065
dc.description.abstractTahun 2015 bukan tahun yang baik bagi perekonomian Indonesia sebab pertumbuham Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia per kuartal I tahun 2015 mengalami penurunan sebanyak 0,3% menjadi 4,71% dari 5,01% pada kuartal IV tahun 2014. Lemahnya pertumbuhan PDB disebabkan oleh lemahnya performa ekspor (yang diakibatkan oleh lambatnya perekonomian global serta rendahnya harga-harga komoditas), belanja pemerintah yang lambat, dan tingginya tingkat suku bunga di Indonesia yang menyebabkan turunnya daya beli masyarakat serta ekspansi perusahaan lokal. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik melalui laporan Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan mulai tahun 2015-2019, PDB dari beberapa sektor secara umum mengalami penurunan. Sektor industri pengolahan tercatat mengalami total penurunan kontribusi sektoral terbesar mulai tahun 2015 sampai tahun 2019 sebanyak -1,29%. Selain itu, Bursa Efek Indonesia mencatat bahwa kinerja sektor aneka industri adalah yang terburuk diantara sektor-sektor lainnya. Berdasarkan data imbal hasil bulan September 2019, indeks kinerja sektoral sektor aneka industri adalah sebesar -16,05%. Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa sektor aneka industri merupakan salah satu sektor dari dua sektor yang rentan mengalami kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor mikro dan makro serta faktor keuangan dan nonkeuangan yang mempengaruhi kemungkinan perusahaan sektor aneka industri mengalami financial distress selama tahun 2015 sampai 2019. Penetapan status kesehatan perusahaan sampel dilakukan menggunakan metode Altman dan analisis pengaruh variabel mikro serta makro terhadap variabel financial distress dilakukan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seiring dengan meningkatnya current ratio, maka kemungkinan perusahaan mengalami financial distress akan turun, dan sebaliknya. Seiring dengan meningkatnya debt ratio, maka kemungkinan perusahaan mengalami financial distress juga akan meningkat, dan sebaliknya. Sisanya, dengan meningkat atau menurunnya kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, return on asset, nilai tukar, suku bunga, dan inflasi, maka kemungkinan perusahaan mengalami financial distress konstan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISen_US
dc.subjectMIKRO DAN MAKROen_US
dc.subjectFINANCIAL DISTRESSen_US
dc.titleAnalisis Mikro dan Makro terhadap Kemungkinan Perusahaan Mengalami Financial Distress (Studi pada Perusahaan Publik Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2019)en_US
dc.typeTesisen_US
dc.identifier.prodiMAGISTER MANAJEMENen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Sumani, M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Intan Nurul Awwaliyah, SE., M.Sc.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record