Show simple item record

dc.contributor.authorVAIRUS, Amalia Putri
dc.date.accessioned2023-03-30T03:09:57Z
dc.date.available2023-03-30T03:09:57Z
dc.date.issued2021-03-21
dc.identifier.nim190720201029en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114051
dc.description.abstractPermasalahan yang sering terjadi pada masa kini yaitu mengenai hak waris anak dari perkawinan sedarah (insect). Manusia cenderung tidak lagi mentaati norma-norma yang ada di dalam masyarakat, baik norma agama, sosial maupun moral. Perubahan sosial terjadi seiring dengan perkembangan teknologi sehingga begitu mudahnya budaya-budaya baru atau asing masuk dan merusak budaya-budaya yang telah ada dalam masyarakat. Perkawinan sedarah (incest) adalah hubungan batin yang bersifat seksual antara pasangan yang masih memiliki hubungan darah, seperti seorang ayah yang menikahi anak perempuan kandungnya, ibu yang menikah dengan anak laki-laki kandungnya, dan saudara laki-laki yang menikahi saudara perempuan kandungnya. Peristiwa tersebut di negara Indonesia masih dianggap tabu dan tidak ada aturan yang membenarkan pernikahan sedarah (incest). Perkawinan sedarah di larang di Indonesia karna melanggar norma-norma yang ada dalam masyarakat, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 28B ayat (1) Undangg-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan, “setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah”. Rumusan Masalah: (1) Apakah seorang anak yang dilahirkan dalam hubungan sedarah (Anak Sumbang) berhak menjadi ahli waris dari bapak ibu biologisnya, (2) Apakah notaris mempunyai kewenangan dalam membuat surat keterangan hak waris bagi anak yang dilahirkan pada hubungan sedarah (Anak Sumbang), dan (3) Bagaimana pengaturan peraturan kedepan terhadap kewenangan notaris dalam membuat surat keterangan hak waris bagi anak yang dilahirkan pada hubungan sedarah (Anak Sumbang). Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk menemukan apakah seorang anak yang dilahirkan dalam hubungan sedarah (Anak Sumbang) berhak menjadi ahli waris dari bapak ibu biologisnya, untuk menemukan apakah notaris mempunyai kewenangan dalam membuat surat keterangan hak waris bagi anak yang dilahirkan pada hubungan sedarah (Anak Sumbang), dan untuk memberikan pemikiran mengenai konsep peraturan kedepan terhadap kewenangan notaris dalam membuat surat keterangan hak waris bagi anak yang dilahirkan pada hubungan sedarah (Anak Sumbang). Tipe penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), pendekatan kasus (case approach) dan pendekatan sejarah (history approach).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS HUKUMen_US
dc.subjectHAK WARISen_US
dc.subjectNOTARISen_US
dc.titleKewenangan Notaris dalam Membuat Surat Keterangan Hak Waris bagi Anak-Anak yang Dilahirkan pada Hubungan Sedarah (Anak Sumbang) (Ditinjau dari hukum waris berdasar KUH Perdata)en_US
dc.typeTesisen_US
dc.identifier.prodiMAGISTER KENOTARIATANen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Dyah Ochtorina Susanti, S.H., M.Hum.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Rahmadi Indra Tektona, S.H., M.H.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record