dc.description.abstract | Berdasarkan observasi di lapangan, Guru matematika kelas X SMK
Muhammadyah 1 Genteng menjelaskan keadaan siswa kelas X APK 1, dan diketahui
bahwa 1) ketuntasan hasil belajar siswanya masih berada dibawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini ditunjukkan oleh nilai ulangan harian
sebelumnya kelas X APK 1, dimana dari 39 siswa, sebanyak 17 siswa (43,59%)
dinyatakan tuntas belajar dan mendapat nilai ≥ 65, sedangkan 22 siswa lainnya
(56,41%) dinyatakan tidak tuntas karena mendapat nilai ≤ 65. Hal ini berdasarkan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai siswa agar dapat dikatakan
tuntas dalam mengikuti pembelajaran, yaitu minimal memperoleh nilai ≥ 65; 2)
rendahnya aktivitas belajar siswa di kelas X APK 1, hal ini dapat terlihat saat
pembelajaran berlangsung siswa-siswanya hanya pasif mendengarkan penjelasan
guru dan menyalin apa yang tertulis di papan tulis saja.
Salah satu usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan
menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
dengan teknik mind mapping. Tujuan yang ingin dicapai pada penerapan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik
mind mapping adalah: mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran
kooperatif dengan tenik mind mapping, mengetahui aktivitas siswa dalam penerapan
model pembelajaran kooperatif dengan teknik mind mapping, serta mengetahui
ketuntasan belajar siswa pada pokok bahasan Persamaan dan Pertidaksamaan Linier.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Desain penelitian yang digunakan adalah model skema Hopkins yaitu rancangan
penelitian yang terdiri dari 4 fase meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan
viii
refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X APK 1 SMK Muhammadyah 1
Genteng yang berjumlah 39 siswa. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data
adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Data yang diambil meliputi
aktivitas siswa, aktivitas guru, dan hasil belajar siswa. Data tersebut diambil pada saat
pembelajaran berlangsung, yaitu pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012.
Analisis pengambilan data menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Persentase rata-rata aktivitas siswa pada pembelajaran secara klasikal untuk
siklus I sebesar 62,56%, 70,86% dan 73,93%. Sedangkan pada siklus II sebesar
77,25%, 87,42% dan 84,83%. Hasil penelitian pada siklus I hasil belajar siswa masih
belum mencapai standar yang ditentukan dengan ketuntasan klasikal sebesar 66,67%.
Revisi perencanaan dan tindakan dilakukan agar terjadi peningkatan hasil belajar
siswa dan keaktifan dalam kerja kelompok serta ketepatan dalam mengerjakan soal
dan membuat catatan dengan menggunakan teknik mind mapping. Pada siklus II hasil
belajar siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari ketuntasan hasil
belajar secara klasikal diperoleh sebesar 87,18%.
Berdasarkan analisis tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik mind mapping
mampu meningkatkan aktivitas siswa dan guru serta dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas X APK 1 SMK Muhammadyah 1 Genteng. Oleh karena itu, disarankan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik
mind mapping sebaiknya dijadikan sebagai alternatif bagi guru untuk diterapkan
dalam pembelajaran di kelas pada saat pokok bahasan Persamaan dan Pertidaksamaan
Linier, tetapi harus dipilih materi yang sesuai agar pelaksanaan pembelajaran dapat
berjalan dengan sebaik-baiknya. | en_US |