dc.contributor.author | SILFIYAH, Millatus | |
dc.date.accessioned | 2023-03-30T01:37:46Z | |
dc.date.available | 2023-03-30T01:37:46Z | |
dc.date.issued | 2022-12-07 | |
dc.identifier.nim | 182110101032 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114009 | |
dc.description.abstract | Perilaku pencarian pengobatan seseorang ketika masa pandemi Covid-19 bisa saja mengalami perubahan akibat adanya pembatasan maupun tingkat stress dan kecemasan yang lebih tinggi. Diketahui banyak masyarakat yang masih mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan secara tradisional. Pelayanan kesehatan tradisional sebesar 98,5% diberikan atau dilakukan oleh seorang tenaga penyehat tradisional (Hattra). Seorang tenaga penyehat tradisional diwajibkan untuk mengurus surat izin yang tertuang dalam Permenkes No 61 Tahun 2016, sedangkan hanya 4,8% saja penyehat tradisional yang memiliki STPT. Perilaku masyarakat yang memilih pengobatan melalui tenaga penyehat tradisional non STPT secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap proses penyembuhannya. Penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilakukan di Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan pada Juni 2022. Informan dalam penelitian ini mencakup informan kunci informan utama dan informan tambahan. Penentuan informan menggunakan teknik snow ball dan Purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Data informan dianalisis menggunakan thematic content analysis selanjutnya divalidasi melalui triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua informan memiliki tingkat pengetahuan yang masih rendah mengenai tenaga penyehat tradisional yang sudah memiliki surat izin (STPT). Seluruh informan tetap bersikap mencari pengobatan melalui tenaga penyehat tradisional meskipun tenaga penyehat tradisional tersebut belum memiliki surat izin (STPT). Seluruh informan juga percaya dan yakin terhadap pengobatan yang dilakukan oleh seorang tenaga penyehat tradisional meskipun belum memiliki surat izin (STPT). Semua informan memiliki seseorang yang menjadi referensi dalam pencarian pengobatan melalui tenaga penyehat tradisional non STPT, seseorang tersebut berasal dari anggota keluarga, teman dan tetangga. Masyarakat melakukan pencarian pengobatan melalui tenaga x penyehat tradisional non STPT karena faktor kebiasaan yang sudah turun temurun dari dahulu, sehingga tidak ada tradisi khusus. | en_US |
dc.description.sponsorship | Mury Ririanty, S.KM., M.Kes.
Iken Nafikadini, S.KM., M.Kes. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kesehatan Masyarakat | en_US |
dc.subject | Perilaku Pencarian Pengobatan | en_US |
dc.subject | Pengobatan Tradisional | en_US |
dc.subject | Penyehat Ttradisional | en_US |
dc.subject | STPT | en_US |
dc.title | Perilaku Pencarian Pengobatan Melalui Tenaga Penyehat Tradisional Non Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) pada Masa Pandemi Covid-19 | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.prodi | Ilmu Kesehatan Masyarakat | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Mury Ririanty, S.KM., M.Kes. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Iken Nafikadini, S.KM., M.Kes. | en_US |
dc.identifier.validator | ratna_25 Januari 2023 | en_US |
dc.identifier.finalization | Finalisasi tanggal 30 Maret 2023_M.Arif Tarchimansyah | en_US |